Ini Penjelasan Lion Air Group Soal Cidera Pesawat Batik Air

Sebarkan:




KNIA - Pihak Lion Air Group memberikan penjelasakan terkait pesawat Batik Air nomor penerbangan ID6890 tipe B737-800 NG dengan Regrestasi PK-PLY dari Jakarta tujuan Bandara Kualanamu mengalami Clear Air Turbulence (CAT) melalui Public Relations Lion Air Group Ramaditya Handoko pada Rabu (25/10).

Ramaditya  menerangkan penerbangan Batik Air PK-LBY jenis Boeing 737-800 NG  dengan  nomor penerbangan ID 6890  berangkat dari  Bandara  Internasional Soekarno - Hatta pada Selasa (24/10)pukul 15.00 Wib menuju Bandara Internasional Kualanamu, Deliserdang   mengangkut 114 penumpang dan 7 awak pesawat.

Pada saat sedang terbang di wilayah udara Kabupaten Tobasa mengalami goncangan yang cukup kuat dalam cuaca yang tidak berawan atau dikenal dengan istilah ”Clear Air Turbulance” (CAT).
"Pesawat yang diterbangkan Capt. Rizky Nusa (seorang pilot senior) mendarat dengan baik dan sempurna di Bandara Internasional Kualanamu pada pukul 17.20 Wib," kata Ramaditya.

Menurut Ramaditya, pada saat pesawat mendarat  diketahui ada satu orang penumpang dan satu orang awak kabin mengalami cedera. Sedangkan penumpang dan awak pesawat lainnya dalam kedaan sehat walafiat.

Kedua korban langsung di bawa ke Klinik Kesehatan Bandara. Setelah dilakukan pengecekan oleh Dokter Kesehatan Bandara diketahui penumpang atas nama Hoen Tjeng Ke mengalami patah tulang belakang dan awak kabin atas nama Sasi Yuni Triastuti mengalami patah kaki.

Kedua korban langsung dirujuk ke Rumah Sakit Grand Medistra untuk dilakukan perawatan lanjutan. Penumpang lainnya setelah mengambil bagasi masing-masing langsung meninggalkan Bandara Kualanamu.

Masih menurut Ramaditya, Clear Air Turbulance (CAT) adalah jenis goncangan yang kejadiannya tidak terkait dengan kehadiran awan. Pesawat terbang biasanya mengalai guncangan saat melintas daerah berawan dan jarang mengalami guncangan pada saat terbang di cuaca tidak berawan.

Namun tidak dengan CAT, pesawat justru mengalami goncangan pada ruang udara yang tidak berawan dan tanda-tanda untuk kejadian seperti ini belum dapat dideteksi oleh instrument pesawat.

"Kami akan melakukan penanganan secara maksimal terhadap pelanggan dan awak kabin kami yang mengalami cedera akibat hal ini sebagai bentuk jaminan dan pelayanan dalam menjaga keselamatan dan keamanan serta kenyamanan. Pihak Lion Air Group akan bertanggungjawab atas biaya perawatan penumpang," jelas Ramaditya.(walsa)

Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar