Kalau selama ini kita mendengar dan mengetahui kalau seseorang nekat mengakhiri hidupnya, hanya karena cintanya ditolak atau diputus sang pacar. Tapi kali ini yang terjadi, seorang pemuda bunuh diri karena hubungan asmaranya dengan wanita pujaan hati tak direstui oleh orang tua mereka.
Mirisnya lagi, saat dalam perjalanan menuju ke lokasi kejadian, korban sempat mengirim pesan via HP kepada pacarnya yang melaporkan soal niatnya untuk gantung diri.
Data yang diterima dari lapangan, peristiwa itu terjadi pada Minggu (29) pagi sekira pukul 10.15 WIB.
Awalnya, pada pukul 10.00 WIB, Edi Sahputra (24) warga dusun I Desa Kuala, Kecamatan Sibolangit, Kab. Deli Serdang ke luar dari rumahnya sambil membawa tas warna hitam.
Ibu korban yang melihat putranya itu pergi tanpa pamit, sempat menyapa dan menanyakan tujuan kepergian si korban. Namun, pegawai Hill Park Sibolangit ini malah membalas dengan mengatakan agar ibunya tidak lagi mencari dirinya.
Tak lama kemudian, saat dalam perjalanan menuju ke lokasi yang dituju, korban mengirim sms kepada pacarnya (Susi Br Gurusinga) yang mengatakan, bahwa korban akan mati gantung diri di perladangan Batu Nanggal dusun 1 Desa Kuala yang merupakan milik orang tuanya sendiri. Begitu membaca sms tersebut, spontan saja Susi bergegas berlari menuju ke perladangan Batu Nanggal yg jaraknya sekitar 400 meter dari rumah korban.
Namun naas, Susi tak sempat menggagalkan aksi nekat pria pujaan hatinya itu. Sebab, setibanya di perladangan Batu Nanggal, Susi hanya menemukan jasad korban sudah dalam keadaan tergantung di bawah pohon duku.
Melihat calon suaminya sudah meregang nyawa, Susi pun berteriak meminta tolong. Warga yang mendengar teriakan dari Susi pun langsung berdatangan ke lokasi kejadian, lalu memotong tali nilon yang terikat di leher korban.
Petugas Polsek Pancur Batu yang menerima laporan turun ke lokasi kejadian melakukan penyelidikan dan olah TKP. Selanjutnya, jasad korban disemayamkan ke rumah duka.
Bahwa pd hari minggu tanggal 29 oktober 2017 sekira pkl 10.00 wib korban keluar dari rumahnya dgn membawa tas warna hitam, ibu korban sempat menyapa korban dgn mengatakan ' mau kemana ' yg dijawab korban dgn mengatakan 'jangan cari lagi aku' kemudian korban meninggalkan tumah.
Kapolsek Pancur Batu Kompol Choky Milala, SIk, SH melalui Kanit Reskrim Iptu Pol Sehat Tarigan ketika dikonfirmasi wartawan mengatakan, korban tewas murni karena bunuh diri dan bukan karena pembunuhan. Sebab, terangnya, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di sekujur tubuh korban.
"Motif bunuh diri itu diduga kuat, hanya karena korban putus asa hubungan asmaranya dengan sang pacar tak mendapat restu dari kedua orang tua mereka masing-masing. Dan atas permintaan ibu korban atas nama Persadaan br Gurusinga dengan membuat surat pernyataan, jasad korban tidak divisum dan otopsi," ujar Sehat. (rg)
Namun naas, Susi tak sempat menggagalkan aksi nekat pria pujaan hatinya itu. Sebab, setibanya di perladangan Batu Nanggal, Susi hanya menemukan jasad korban sudah dalam keadaan tergantung di bawah pohon duku.
Melihat calon suaminya sudah meregang nyawa, Susi pun berteriak meminta tolong. Warga yang mendengar teriakan dari Susi pun langsung berdatangan ke lokasi kejadian, lalu memotong tali nilon yang terikat di leher korban.
Petugas Polsek Pancur Batu yang menerima laporan turun ke lokasi kejadian melakukan penyelidikan dan olah TKP. Selanjutnya, jasad korban disemayamkan ke rumah duka.
Bahwa pd hari minggu tanggal 29 oktober 2017 sekira pkl 10.00 wib korban keluar dari rumahnya dgn membawa tas warna hitam, ibu korban sempat menyapa korban dgn mengatakan ' mau kemana ' yg dijawab korban dgn mengatakan 'jangan cari lagi aku' kemudian korban meninggalkan tumah.
Kapolsek Pancur Batu Kompol Choky Milala, SIk, SH melalui Kanit Reskrim Iptu Pol Sehat Tarigan ketika dikonfirmasi wartawan mengatakan, korban tewas murni karena bunuh diri dan bukan karena pembunuhan. Sebab, terangnya, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di sekujur tubuh korban.
"Motif bunuh diri itu diduga kuat, hanya karena korban putus asa hubungan asmaranya dengan sang pacar tak mendapat restu dari kedua orang tua mereka masing-masing. Dan atas permintaan ibu korban atas nama Persadaan br Gurusinga dengan membuat surat pernyataan, jasad korban tidak divisum dan otopsi," ujar Sehat. (rg)