Tanggapan Warga Palas Terkait Pejabatnya Terjaring Razia Narkoba

Sebarkan:




Terkait informasi yang berkembang perihal pejabat tinggi pemerintah di Kabupaten Padang Lawas (Palas) yang terjaring razia narkoba di Kota Medan,  pada Minggu (22/10/2017) dini hari, menarik perhatian yang cukup meluas di kalangan warga masyarakat di daerah Palas.

Pantauan wartawan hingga Selasa (24/10/2017), sejumlah elemen masyarakat Palas, mulai dari buruh, petani, pejabat, pengurus OKP, pengurus masjid, tokoh masyarakat, tokoh agama dan elemen lainnya, antusias membahas persoalan ini, yang dinilai cukup memukul wajah peradaban masyarakat di Palas.

Kepada wartawan, Ketua (Pengurus Daerah Jaringan Pemuda Remaja Masjid Indonesia (PD JPRMI) Kabupaten Palas, Selasa (24/10/2017) Muhammad Idrisman Mendefa menyebutkan, jangan karena sedikit kotoran, semua lingkungan jadi dianggap kotor.
"Maksudnya, kalau memang ada sampah yang membuat kotor halaman, singkirkan kotoran atau sampah itu dengan sapu, dan pastikan, sapu yang menyingkirkan sampah itu, benar-benar sapu yang bersih," tegasnya.

"Kejadian ini harus menjadi pelajaran dan catatan penting bagi seluruh lapisan masyarakat di daerah Kabupaten Palas. Kejadian ini harus menjadi bahan evaluasi ke depan menuju yang lebih baik," ujar Mendefa.

"Dalam rangka mewujudkan Padang Lawas yang Bercahaya, beriman cerdas, sehat, sejahtera dan berbudaya, sesuai dengan motto Pemkab Palas," sebutnya.

Dikatakannya, kalau kita ingin menuju Palas yang Bercahaya, salah satunya dalam rangka pencegahan dan pemberantasan Narkoba, kita harus mampu mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung dalam makna kata Bercahaya tersebut.

Menurutnya, ada tiga langkah dalam upaya mewujudkan hal tersebut, yakni pendidikan spiritual, melalui aktifitas yang berpusat masjid. Kedua, pendidikan intelektual melalui masjid, madrasah,  kursus, dan pelatihan keterampilan, dn ketiga, pendidikan fisik, yang didapatkan melalui kegiatan-kegiatan olahraga, seni dan budaya.

"Ketiga hal kegiatan tersebut, bisa berpusat di masjid. Dari proses pendidikan di masjid ini lah, nantinya akan melahirkan para pemimpin Palas yang akan terjauh dari kegiatan narkoba dan segala macam bentuk kemungkaran," tegasnya.

"Bila pejabat atau pemimpin Palas itu lahir dari lopo kafe (warung remang-remang-red) atau tempat-tempat maksiat, tentunya watak dan karakter kepemimpinannya itu, terarah ke maksiat. Seperti gemar narkoba, judi, zina, dan sikap buruk lainnya," pungkasnya.(pls-1)
Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar