Ilmu yang diperoleh dari bangku sekolah sangat berharga. Tapi tidak sedikit para anak didik yang harus gigit jari karena dalam menyerap ilmu itu terganjal dengan kurangnya buku pelajaran untuk pegangan anak didik bahkan sama sekali tidak memiliki buku pelajaran.
Seperti yang diutarakan beberapa orangtua anak didik SD Negeri 101851 Desa Kwala Lau Bicik, Kecamatan Kutalimbaru, Deliderdang. Mereka mengaku sejak anaknya sekolah dari bulan Juli 2017, tidak pernah memiliki buku pelajaran dalam bentuk buku paket. Walaupun ada buku paket tapi guru menganjurkan untuk satu buku dipakai untuk dua orang secara bergantian.
Orangtua anak didik tersebut diantaranya bermarga Sembiring, Beru Ginting dan Beru Karo, mengaku sangat heran dengan cara satu buku untuk dua anak didik yang dipakai secara bergantian.
“Satu buku untuk dua orang bisalah dipergunakan oleh dua orang anak didik yang tinggalnya berdekatan rumah. Tapi bagaimana kalau mereka saling berjauhan, tentu tidak memungkinkan untuk saling meminjam,” kata orangtua anak didik tersebut.
Ketika orangtua anak didik mempertanyakannya kepada guru di sekolah, guru bersangkutan juga mengaku kesulitan mengajar dengan kurangnya buku tersebut.
“Ketika disinggung apakah dana BOS tidak bisa dipergunakan untuk membeli buku pelajaran anak-anak hingga semua bisa memiliki buku pelajaran, guru bersangkutan menyatakan kalau masalah itu tanyakan saja kepada kepala sekolah karena dia lebih mengetahui tentang dana BOS.
Prihal kurangnya buku pelajaran untuk anak didik ini, kata salah seorang orangtua anak didik sudah disampaikannya kepada Ketua Komite Sekolah Hasan Ginting. Menanggapi keluhan kami ini, Hasan Ginting menyatakan akan menanyakannya kepada KUPT Dinas Pendidikan Kecamatan Kutalimbaru.
“Sabar dulu, akan saya sampaikan kepada KUPT Dinas Pendidikan Kecamatan Kutalimbaru Salim SH,” kata orangtua anak didik tersebut menirukan penjelasan Ketua Komite Sekolah.
KUPT Dinas Pendidikan Kecamatan Kutalimbaru Salim SH saat dikonfirmasi, Rabu (1/11) membenarkan tentang keluhan orangtua anak didik tentang tidak adanya buku pelajaran tersebut.
“Ya, memang benar apa yang anda sampaikan. Untuk pemesanan buku pelajaran itu melalui online. Tapi hingga sekarang yang dipesankan belum juga turun,” ujar Salim seraya minta izin karena mau mengikuti rapat bersama kepala sekolah yang dihadiri Camat Kutalimbaru Darwis bersama Ketua TP PKK Kecamatan Kutalimbaru Ny Darwis di salah satu gedung sekolah. (rg)
Ketika orangtua anak didik mempertanyakannya kepada guru di sekolah, guru bersangkutan juga mengaku kesulitan mengajar dengan kurangnya buku tersebut.
“Ketika disinggung apakah dana BOS tidak bisa dipergunakan untuk membeli buku pelajaran anak-anak hingga semua bisa memiliki buku pelajaran, guru bersangkutan menyatakan kalau masalah itu tanyakan saja kepada kepala sekolah karena dia lebih mengetahui tentang dana BOS.
Prihal kurangnya buku pelajaran untuk anak didik ini, kata salah seorang orangtua anak didik sudah disampaikannya kepada Ketua Komite Sekolah Hasan Ginting. Menanggapi keluhan kami ini, Hasan Ginting menyatakan akan menanyakannya kepada KUPT Dinas Pendidikan Kecamatan Kutalimbaru.
“Sabar dulu, akan saya sampaikan kepada KUPT Dinas Pendidikan Kecamatan Kutalimbaru Salim SH,” kata orangtua anak didik tersebut menirukan penjelasan Ketua Komite Sekolah.
KUPT Dinas Pendidikan Kecamatan Kutalimbaru Salim SH saat dikonfirmasi, Rabu (1/11) membenarkan tentang keluhan orangtua anak didik tentang tidak adanya buku pelajaran tersebut.
“Ya, memang benar apa yang anda sampaikan. Untuk pemesanan buku pelajaran itu melalui online. Tapi hingga sekarang yang dipesankan belum juga turun,” ujar Salim seraya minta izin karena mau mengikuti rapat bersama kepala sekolah yang dihadiri Camat Kutalimbaru Darwis bersama Ketua TP PKK Kecamatan Kutalimbaru Ny Darwis di salah satu gedung sekolah. (rg)