Tak berapa lama, Heni masuk ke dalam rumah mencoba ingin melihat anaknya yang nangis, alangkah terkejutnya Heni melihat anaknya tidak bernyawa lagi.
Dalam keadaan tak kuasa, Heni menanyakan apa yang telah diperbuat kepada anaknya, dengan perasaan menyesal Safitri mengakui telah membekap mulut anaknya itu dengan tangan.
Kejadian itu pun mengundang kehebohan warga, peristiwa naas itu pun tak bisa dipungkiri, jenazah bayi berusia 2 tahun 2 bulan dikebumikan sore hari di TPU Tanjung Gusta.
"Anak saya sudah dikebumikan, saya tak terima dengan perlakuan suami saya, tadi anak saya nangis - nangis dilarangnya saya pegang. Rupanya, anak saya sudah mati dibekap mulutnya dengan tangannya," tangis Heni di rumah duka.
Harapan Heni dengan kematian anak bungsunya, pihak kepolisian untuk menjerat perbuatan yang telah dilakukan suaminya. "Saya iklas dia (suaminya) dipenjara, karena selama ini saya juga sering dipukuli," ungkap ibu anak 4 dengan tangisan.
Kejadian itu mengundang petugas Polsek Medan Labuhan, sejumlah saksi telah dimintai keterangan, sedangkan Safitri merupakan ayah yang telah menghabisi nyawa anak kandungnya telah diamankan dibawa ke kantor polisi.
Kapolsek Medan Labuhan, Kompol Hendris Tampubolon dikonfirmasi membenarkan pihaknya sudah mendatangi rumah korban dan telah memeriksa beberapa saksi dan mengamankan ayah bayi yang diduga penyebab kematian tersebut.
"Kita amankan ayah bayi itu karena berdasarkan saksi, untuk lebih jelas masih kita dalami apa penyebab kematian bayi itu, kasus ini sudah kita limpahkan ke polres, jadi secara jelas tanyakan ke polres," kata Hendris. (mu-1)