Ia menambahkan dengan jebolnya pintu penguras irigasi ini akan membuat para petani akan terancam gagal tanam apa lagi saat ini dirinya dengan petani lainnya sedang bersiap-siap untuk memasuki masa tanam.
Senada, Kepala Desa Pagaran Singkam, Parulian Harahap mengungkapkan kekhawatirannya. Sebab, para petani di desanya sudah bersiap-siap untuk menanam padi karena jadwal pola tanam sudah ditentukan. "Tentu para petani khawatir, takutnya akan gagal tanam," sebutnya, Kamis (16/11).
Tak hanya itu, ia mengaku, saat ini warga desanya sudah banyak yang mengeluh karena sudah dua kali musim tanam tidak bersawah sehingga persediaan beras sudah menipis.
Ketua KTNA Paluta Ginda Harahap diminta tanggapan tentang rusaknya pintu penguras irigasi Batang Ilung tersebut mengatakan, pada waktu rehab irigasi baru-baru ini, dirinya sempat melakukan protes kepada pihak rekanan agar memperhatikan dengan benar-benar apa saja yang mau direhab sebab katanya di beberapa titik masih banyak saluran induk irigasi Batang Ilung yang perlu diperbaiki.
Terpisah, Soleh Hasibuan, Kepala Unit Pelaksana Lapangan (UPL) daerah Irigasi Batang Ilung di Kabupaten Paluta kepada wartawan memberikan tanggapannya terkait jebolnya pintu penguras ini. "Untuk sementara akan kita lakukan penanggulangan darurat dulu. Menunggu diajukan anggaran dana 2018," katanya.
Jebolnya dasar pintu penguras irigasi ini, kata Soleh, sudah disampaikan kepada PPK Sumber Daya Air, Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Sumatera Utara (Sumut) unutk segera ditindaklanjuti.(plt-1)