Lagi, Wartawan Trauma Healing Anak Pengungsi Banjir

Sebarkan:



ACEH UTARA-Pasca banjir melanda 23 kecamatan di Kabupaten Aceh Utara dan penetapan darurat banjir selama 14 hari, memang banyak mengalir bantuan dari berbagai profesi. Baik itu bentuk makanan, air mineral, obat-obatan,pakaian dan lainnya.

Sejujurnya, para korban banjir, khususnya anak-anak sekolah tingkat SD sangat membutuhkan kesehatan mental karena trauma yang timbul akibat banjir. Tidur tak menentu,makan ala kadar, sehingga kesehatan phisik pun ikut menurut. Itu belum lagi, gemuruh suara air ketika sungai dan waduk jebol menyebabkan rumah-rumah digenangi air.

Menyikapi hal itu, Trauma Healing pun digagas oleh Komunitas Wartawan Peduli Bencana (KWPB) Aceh, yang bermarkas  di Lhokseumawe.

“Kita mencoba membangkitkan kembali semangat anak-anak sekolah melalui bernyanyi bersama dan membaca surat Al Fatihah,” kata Ketua Umum KWPB Idris Bendung melalui Ketua Harian Rahmad Yd, Selasa sore (12/12).
Tentunya, kegiatan-kegiatan trauma healing yang diberikan pada anak-anak berbeda pada orang dewasa. Oleh karena itu, kita ajak mereka bernyayi juga bersama yang langsung dibawakan wartawan TV One, Saiful dan Rahmad Yd, fotografer LKBN Antara.

“Wajah ceria sangat terlihat ketika untuk kedua kalinya datang menghibur mereka dan memberikan bantuan,” kata Rahmad sembari mengingatkan, kegiatan itu di pusatkan di Dusun Matang Jurong, Gampong  Mampree, Kecamatan Syamtalira Aron, Aceh Utara.

Menurut Rahmad, selama berada di lokasi banjir, kegiatan lain adalah membagikan makanan ringan dan tiup balon bersama, permainan membawa baloon dengan kepala, membawa balon balon dengan perut, dan bernyanyi dengan iringan gitar.

“Kegiatan itu merupakan visi dan misi KWPB selain ikut membantu memberi bantuan Tiga bahan  pokok (Tibako) yang telah disalurkan sehari sebelumnya,” ungkap Rahmad

Sekedar mengingatkan, kondisi anak anak yang terkena dampak banjir itu sangat memprihatinkan. Sebab, sudah 10 hari belum juga bis apulang ke rumah karena masih terendam banjir buangan dari kecamatan lain di kabupaten yang sempat terjadi pengungsian mencapai 35 ribu jiwa.

“Untuk pengungsi dewasa kita juga membawa pakaian layak pakai dan sejumlah obat-obatan termasuk mie instan dan air bersih,”katanya.

Sementara itu, salah seorang anak pengungsi Nana  sangat senang mendapat balon dan bisa nyayi bersama-sama. “Enak, udah dapat kue,balon, bisa nyanyi bersama kawan,” kata Nana dengan wajah sumringah.

Sebelumnya, Geuchik Gampong Mampree, M Yusuf  A Thaleb, menyambut baik dan berterima kasih atas perhatian wartawan ikut memberikan  bantuan dan menghibur anak-anak di gampong tersebut. (Adi)
Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar