 |
| Prof Apridar |
LHOKSEUMAWE–Rektor Universitas Malikussaleh (Unimal) Prof Apridar, meresmikan penggunaan gedung akademik Cut Meutia, Kampus Bukit Indah, Lhokseumawe, Senin (11/12/2017). Gedung dengan kapasitas 175 orang itu menjadi salah satu gedung pertemuan untuk civitas akademika kampus tersebut.
Prof Apridar dalam sambutannya menyebutkan ruangan tersebut melengkapi ruang pertemuan lainnya yang telah ada di kampus itu seperti Aula Meurah Silue di Gedung Pasca Sarjana Unimal, Akademik Center Cunda, dan Aula Sultan Malikussaleh.
“Keberadaan gedung pertemuan ini melengkapi sarana Unimal. Dengan 16.000 lebih mahasiswa, tentu gedung pertemuan yang ada itu masih kurang. Namun setidaknya ini sudah bertambah satu lagi untuk mendukung proses belajar mengajar di kampus,” katanya.
Di gedung itu, sambung Prof Apridar, juga dilengkapi satu ruang rapat dengan kapasitas 25 orang. Dia menyebutkan ke depan pihaknya terus melobi dana dari berbagai pihak untuk membangun gedung pertemuan yang lebih besar dan refresentatif.
“Apalagi, Aceh Utara saat ini menjadi salah satu kota yang kerap menjadi tuan rumah acara nasional. Sudah diperlukan gedung yang besar dengan kapasitas ribuan orang. Itu yang sedang kita cari pendanaannya untuk membangun gedung yang besar dan bisa digunakan semua pihak, termasuk masyarakat,” pungkasnya.(Adi)
Prof Apridar dalam sambutannya menyebutkan ruangan tersebut melengkapi ruang pertemuan lainnya yang telah ada di kampus itu seperti Aula Meurah Silue di Gedung Pasca Sarjana Unimal, Akademik Center Cunda, dan Aula Sultan Malikussaleh.
“Keberadaan gedung pertemuan ini melengkapi sarana Unimal. Dengan 16.000 lebih mahasiswa, tentu gedung pertemuan yang ada itu masih kurang. Namun setidaknya ini sudah bertambah satu lagi untuk mendukung proses belajar mengajar di kampus,” katanya.
Di gedung itu, sambung Prof Apridar, juga dilengkapi satu ruang rapat dengan kapasitas 25 orang. Dia menyebutkan ke depan pihaknya terus melobi dana dari berbagai pihak untuk membangun gedung pertemuan yang lebih besar dan refresentatif.
“Apalagi, Aceh Utara saat ini menjadi salah satu kota yang kerap menjadi tuan rumah acara nasional. Sudah diperlukan gedung yang besar dengan kapasitas ribuan orang. Itu yang sedang kita cari pendanaannya untuk membangun gedung yang besar dan bisa digunakan semua pihak, termasuk masyarakat,” pungkasnya.(Adi)
