Pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus (Djarot - Sihar) mengunjungi sekaligus bersilahturahmi dengan Pengurus Besar Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (PB-MABMI) di Jalan Brigjend Katamso No 44-I, Medan, Kamis (18/1/2018).
Djarot - Sihar tiba bersama Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut, Penyabar Nakhe, Meinarty Bangun, Djumiran Abdi, Taufan Agung Ginting, Lancar Siahaan, Sekretaris DPD PDI Perjuangan Sumut Drs Soetarto MSi dan anggota DPRD Sumut Fraksi PDI Perjuangan, Baskami Ginting.
Pasangan yang diusung PDI Perjuangan dan PPP ini diterima langsung Ketua Umum PB-MABMI, Dato’ Seri H Syamsul Arifin SE, didampingi Drs H Milhan Yusuf MA, DTQ. Adil Fredy Haberham SE, dan pengurus PB-MABMI lainnya.
Syamsul Arifin mengatakan dengan berbesar hati sesuai pepatah melayu "Dimana Bumi Dipijak Disitu Langit Dijunjung". Tamu adalah raja yang harus dihormati.
"Saya yakin semua ini jalannya Tuhan. Saya meyakini Djarot - Sihar menjadi Cagubsu-Cawagubsu," katanya.
Mantan Gubernur Sumut ini meyakini Sihar Sitorus sebagai pendamping Djarot Hidayat, tidak mencari kekayaan lagi, namun untuk pulang kampung memajukan Sumut lebih baik lagi.
"Kalau Tuhan mengizinkan Djarot - Sihar memimpin Sumut, silahkan," ungkapnya.
Syamsul menegaskan, PB-MABMI secara garis besar tidak boleh dukung mendukung pasangan calon, akan tetapi personnya boleh.
"Kita netral, karena ini organisasi kemasyarakatan adat dan keputusan Musyawarah Besar MABMI. Kita beri doa restu dan aman-aman dalam Pilkada Sumut," harapnya.
Apabila Djarot Hidayat-Sihar Sitorus dipercayakan masyarakat Sumut sebagai Gubsu-Wagubsu lima tahun mendatang, Syamsul Arifin meminta agar rakyat tidak miskin, tidak lapar dan tidak bodoh.
"Sama seperti konsep saya dulu maju sebagai Gubernur Sumut," bebernya.
Sementara, Djarot Hidayat mengatakan ditugaskan Megawati Soekarnoputri guna membangun jiwa, mengisi perut, kantong serta pikiran masyarakat Sumut.
"Saya didampingi Sihar yang energik dan tokoh muda. Beliau memiliki pendidikan tinggi. Sudah saatnya saya dan Sihar menuliskan tinta emas di Sumut," ujarnya.
Sebelum melangkah lebih ke depan, menurut Djarot, melakukan bersilaturahmi ke tokoh-tokoh salah satunya Syamsul Arifin.
"Bu Mega juga mengatakan beliau (Syamsul) sering dapat penghargaan saat jadi Presiden. Selain bang Syamsul, ada juga Syekh Ali Akbar Marbun, Rudolf Pardede dan organisasi di sana karena Sumut Bhinneka Tunggal Ika," ungkapnya.
Selain itu pihaknya juga telah bersilahturahmi ke media, karena melalui media dapat memberi pencerahan supaya demokrasi berkualitas serta menyampaikan agar masyarakat memilih pemimpin tidak berdasarkan warna rambut, namun dari kualitas.
"Kami minta doa restu masyarakat dan lembaga adat. Kami juga sudah ke Aceh Sepakat dan suku Jawa," tutur Djarot. (Sandy)

