"Kami mendengar diberbagai kesempatan di pertemuan -pertemuan alumni FISIP bahwa beliau bersahaja. Kepribadian seperti beliau inilah yang pantas untuk memimpin Sumut," ungkapnya.
Alumni FISIP UISU angkatan 1972 ini juga terkenal kreatif menggerakkan potensi pemuda, itu kata Ibrahim tidak lagi diragukan, jika terpilih sebagai Wakil Gubsu maka harapan pemuda untuk ikut serta dalam pembangunan Sumatera Utara sudah didepan mata, lagi pula sosok pemimpin itu bukan untuk memprioritaskan pemenuhan kebutuhan pribadi tetapi lebih pada sosok yang memiliki kemampuan untuk memperjuangkan hak masyarakat Sumatera Utara.
"Ijeck, tidak perlu mencari popularitas dan kekayaan, beliau sudah populer dan kaya. Yang dia pikirkan bagaimana memperjuangkan percepatan pembangunan Sumut lewat potensi pemuda," terang dia.
Sementara, Sekretaris IKA FISIP UISU M. Syafi'i Siregar, menambahkan bahwa Ijeck adalah sosok pemuda yang digandrungi oleh pemilih pemula.
"Kita meyakinkan pemilih pemula (pemuda) untuk tidak ragu memperjuangkan dan mengamanahkan aspirasi pemuda kepada Ijeck," ujarnya.
Kepemimpinan di Sumut, kata Syafi'i panggilan akrab Maknel, harus diserahkan kepada pemuda, estafet kepemimpinan pemuda harus didorong sehingga regenerasi kepemimpinan di Sumut lebih dinamis.
Apalagi, sambungnya, Ijeck yang telah dinobatkan sebagai tokoh pemuda, kita yakini memiliki program-programnya baru yang sejalan dengan semangat perubahan pembangunan di Sumut.
Berkaitan dengan banyaknya dukungan partai politik terhadap paslon Edy-Ijeck harus dijaga sehingga sinergitas perjuangan untuk memenangkan paslon ini semakin hari semakin bertambah.
"Mudah-mudahan, Paslon Edy-Ijek menjadi pemenang Pilgubsu yang akan dilaksanakan pemilihannya Juni 2018 yang akan datang," ungkapnya seraya meyakinkan alumni FISIP UISU dan alumni UISU serta masyarakat Sumatera Utara bahwa paslon Edy-Ijeck adalah yang terbaik. (lkt-1)