![]() |
Dipeluk Anak-anak Pengungsi Palestina dan Suriah, Relawan Pramuka Menangis |
YORDANIA – Kondisi kamp-kamp pengungsian Palestina dan
Suriah di perbatasan Yordania sangat memprihatinkan. Selama bulan Ramadan ini,
mereka merasakan kesulitan untuk beribadah. Andalan Nasional Kwarnas Gerakan
Pramuka urusan Pengabdian Masyarakat dan Siaga Bencana (Abdimasgana) Eko
Sulistio sangat bersedih melihat kondisi tersebut.
“Air bersih sangat sulit apalagi buat wudhu karena di
padang pasir. Saya hanya bisa menangis kalau dipeluk anak-anak di kamp-kamp
pengungsian,” ujar EKo Sulistio di Yordania, Rabu (23/5/2018).
Para pengungsi, kata Eko, juga susah melakukan shalat
tarawih berjamaah karena tidak ada masjid. Listrik juga tidak ada. Menu buka
puasa dan sahur mereka juga seadanya. Mereka hidup di tenda-tenda pengungsian.
Di luar panas, di dalam tenda pengap. Jika siang, panasnya luar biasa, bisa di
atas 38 sampai 40 derajat celcius.
Relawan Pramuka ini bertolak ke perbatasan Yordania mulai
tanggal 29 April 2018 dalam rangka melakukan aksi kemanusiaan untuk pengungsi
Palestina dan Suriah. Eko Sulistio mendistribusikan sejumlah bantuan ke kamp
pengungsian Suriah dan Palestina.
Bantuan yang diberikan berupa 500 lebih paket bahan
makanan, terdiri dari beras, minyak goreng, keju, susu, gula, teh, mie instan,
ikan tuna, tepung gandum roti, biscuit dan coklat. Kemudian, 15 paket tenda
keluarga dan mainan untuk anak-anak. Pihaknya juga mendistribusikan bantuan
mobil ambulan dari Darut Tauhid untuk pengungsi Palestina dan Suriah.
Dalam proses distribusi bantuan, Eko mengaku ada beberapa
kendala. Di antaranya, jauhnya lokasi kamp-kamp pengungsian, cuaca panas yang
bisa sampai 40 derajat celcius, hingga waktu puasa yang cukup panjang, yakni
kurang lebih 16 jam. “Bagi kami orang Indonesia yang terbiasa puasa 12 jam
cukup lumayan berat,” katanya.
“Tapi ini tidak menyurutkan semangat kami untuk
mendistribusikan bantuan terus kepada saudara-saudara kita di kamp-kamp
pengungsian Palestina dan Suriah. Karena bagi kita mereka adalah saudara dekat
kita. Mereka dalam kondisi tertekan dan membutuhkan bantuan sekali dalam
kondisi saat bulan Ramadan ini,” ucap dia.
Menurut dia, masih banyak bantuan yang dibutuhkan oleh
para pengungsi Palestina dan Suriah. Relawan Pramuka ini akan berada di Kota
Amman, Yordania sampai tanggal 25 Mei 2018. Dia bisa dihubungi melalui nomor
WhatsApp 0818939986 dan 081210834695, serta nomor lokal Yordania +9627 7905
8479.
Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault menambahkan,
selama melakukan proses pendistribusian bantuan kepada pengungsi Palestina dan
Suriah, Eko dibantu oleh Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia di Yordania
(HPMI). Eko juga didukung oleh pihak Kedutaan Besar RI (KBRI) setempat. Karena
itu, ia mengungkapkan terima kasih atas semua dukungannya.
Pria berkumis ini mengapresiasi keberhasilan Eko Sulistio
mendistribusikan bantuan. Eko dinilai sudah berjuang memberikan waktu, pikiran
dan tenaganya untuk membantu para pengungsi Palestina dan Suriah. Kerelawanan
seperti ini, tegas Adhyaksa, selalu
dilakukan oleh Pramuka, baik di dalam negeri maupun luar negeri untuk membantu
sesama.
“Selamat berpuasa Ramadan 1439 H. Semoga bulan Ramadan
ini membawa keberkahan bagi kita, juga untuk warga Palestina. Semoga Allah
jauhkan mereka dari segala mara bahaya. Insya Allah kemerdekaan Palestina akan
dapat diraih,” pungkas Menpora 2004-2009 ini.(prmk)