![]() |
perekaman data |
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Kabanpenda) Raslan Sitompul yang dikonfirmasi melalui Kepala Bidang (Kabid) Pajak Daerah Alfiani didampingi Kasi Pendataan dan Pajak Daerah Hendra Gunawan mengatakan tujuan pemasangan alat ini tidak lain sebagai bentuk pelayanan pemerintah pada wajib pajak khsusus pada restoran, hotel dan hiburan sehingga memudahkan mereka dalam hal pelaporan dan pembayaran retribusi pajak. "Mudah dan efesien dalam hal pelaporan dan pembarayan pajak. Karena bisa dibayarkan secara on line tidak mesti datang ke kantor," kata Alfiani.
Khusus di Bandara Kualananu sudah terpasang sebayak 27 titik, termasuk di area parkir, restoran serta lokasi lainnya. Menurut Alfiani pihaknya akan terus memasang alat ini disejumlah titik wajib pajak, mengingat luas dan jumlah wajib pajak di Deliserdang begitu banyak. "Untuk tahap I dengan jumlah 50 titik ini masih relative sikit, maka dengan itu alat tersebut akan ditambah pada tahap II dengan menyesuaikan anggaran yang ada," terang Alfiani.
Dirinya pun berharap dipasangnya alat ini,dapat mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) khusus penghasilan pajak restoran dan hotel yang ditarget Tahun 2018 kurang lebih Rp 25 Miliyar terpenuhi. Sebab, dengan adanya alat ini sistemnya untuk membayar jauh lebih mudah dan dan membantu pihak terkait wajib pajak.
Dirinya juga menjelaskan sistem penggunaan alat ini baru digunakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deliserdang untuk Provinsi Sumatera Utara pertama membuat sistem ini. Apa lagi hal sesuai dengan arahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sehingga kebocoran anggaran dan efesinsi pelaporan dan pembarayan tidak terjadi.
Pemilik restoran yang ada di Bandara Kualanamu menyambut positif pemasangan alat tersebut, sebab dapat memudahkan mereka untuk membayar wajib pajak langsung secara online. "Ya baguslah, kita juga tidak repot dibading selama ini prosesnya manual," ujar seorang manajer makanan cepat saji diterminal Bandara Kualanamu.
Sementara Konsultan Topping Box Afrizal mengaku alat yang dibuat mereka tersebut dapat bekerja maksimal dan digransi selama 1 tahun. "Alat ini cukup membantu pemerintah dan wajib pajak, apa lagi dalam hal penghitungan dan pembayaran pajak daerah," tegasnya.
Pantauan di Bandara Kualanamu, pemasangan Topping Box tersebut terlihat sejumlah pegawai Bapenda Kabupaten Deliserdang turung langsung kebeberapa restoran yang ada di lantai I terminal Bandara Kualanamu. Petugas langsung memasang alat tersebut kemudian menkoneksikannya pada sistem komputerisasi penghitungan uang sehingga setiap orang yang membayar makanan direstoran tersebut langsung dapat terlihat hasil berapa untuk pajak dan penghasilan restoran. (manahan)
Dirinya pun berharap dipasangnya alat ini,dapat mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) khusus penghasilan pajak restoran dan hotel yang ditarget Tahun 2018 kurang lebih Rp 25 Miliyar terpenuhi. Sebab, dengan adanya alat ini sistemnya untuk membayar jauh lebih mudah dan dan membantu pihak terkait wajib pajak.
Dirinya juga menjelaskan sistem penggunaan alat ini baru digunakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deliserdang untuk Provinsi Sumatera Utara pertama membuat sistem ini. Apa lagi hal sesuai dengan arahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sehingga kebocoran anggaran dan efesinsi pelaporan dan pembarayan tidak terjadi.
Pemilik restoran yang ada di Bandara Kualanamu menyambut positif pemasangan alat tersebut, sebab dapat memudahkan mereka untuk membayar wajib pajak langsung secara online. "Ya baguslah, kita juga tidak repot dibading selama ini prosesnya manual," ujar seorang manajer makanan cepat saji diterminal Bandara Kualanamu.
Sementara Konsultan Topping Box Afrizal mengaku alat yang dibuat mereka tersebut dapat bekerja maksimal dan digransi selama 1 tahun. "Alat ini cukup membantu pemerintah dan wajib pajak, apa lagi dalam hal penghitungan dan pembayaran pajak daerah," tegasnya.
Pantauan di Bandara Kualanamu, pemasangan Topping Box tersebut terlihat sejumlah pegawai Bapenda Kabupaten Deliserdang turung langsung kebeberapa restoran yang ada di lantai I terminal Bandara Kualanamu. Petugas langsung memasang alat tersebut kemudian menkoneksikannya pada sistem komputerisasi penghitungan uang sehingga setiap orang yang membayar makanan direstoran tersebut langsung dapat terlihat hasil berapa untuk pajak dan penghasilan restoran. (manahan)