![]() |
Luhut Panjaitan didampingi JR Saragih memberikan keterangan pers |
Badan Pencarian dan Penyelamatan Nasional (Basarnas)
memutuskan untuk menghentikan proses pencarian korban hilang Kapal Motor (KM)
Sinar Bangun, yang tenggelam di perairan Danau Toba, Sumatera Utara sejak 18
Juni 2018. Penghentian akan dilakukan Selasa 3 Juli 2018.
Kepala Kantor SAR Medan, Budiawan mengatakan, penghentian
pencarian korban dilakukan karena sulitnya medan untuk mengevakuasi para korban
di dasar Danau Toba pada kedalaman lebih dari 450 meter.
Menurutnya, keputusan penghentian ini sudah
dimusyawarahkan dengan keluarga korban. Keluarga korban pun sudah ikhlas
menerima keputusan tersebut.
"Kita kemarin sudah ada musyawarah antara Tim SAR
Gabungan, keluarga korban, yang dimotori Bupati Simalungun Jopinus Ramli
Saragih, bahwa korban sejumlah 164 orang itu akan diikhlaskan," kata
Budiawan, Senin (2/7/2018).
Sementara itu, Dengan menggunakam helikopter Basarnas
HR-3604, Menko Maritim Luhut B Panjaitan tiba di Posko Basarnas Dermaga Tiga
Ras Kecamatan Dolok Pardamean Kabupaten Simalungun. Kedatangannya dalam rangka
meninjau proses pencarian Kapal KM Sinar Bangun yang tenggelam sekaligus
melakukan tabur bunga di lokasi tragedi, Senin (2/6/2018) sekira pukul 09.30
wib.
Pada kunjungan Menko Maritim Luhut B Panjaitan, turut
dihadiri Kabasarnas Marsekal Madya M Syaugi, Wakil Gubernur Sumut Brigjen TNI
(Purn) Nurazizah Marpaung, Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Drs Paulus
Waterpau, Pangdam Mayjen TNI Ibnu Triwidodo, S.I.P, Danlantamal Belawan
Laksamana Pertama TNI Ali Triswanto, SE, M.Si, Bupati Sumalungun DR JR SARAGIH,
SH.MM, Bupati Samosir Rapidin Simbolon, Bupati Tobasa Ir Darwin Siagian,
Kapolres Simalungun AKBP M Liberty Panjaitan S.I.K., M.H, Kapolres Tanah karo
AKBP Benny Remus Hutajulu S.I.K, Kapolres Samosir AKBP Agus Darojat S.I.K.,
M.H, Kapolres Tobasa AKBP Elvianus Laoli S.I.K, Dandenpom I Sibolga Letkol CPM
Intan, Dandim 0207/Simal Letkol Robinson Tallupadang, Kepala KNKT, Budayawan
dan Keluarga Korban KM Sinar Bangun.
Dalam kunjungan kerja Menko Maritim Luhut B Panjaitan di
Dermaga Tiga Ras Kec Dolok Pardamean Kab Simalungun itu, Bupati Samosir,
Rapidin memberikan kata sambutan sekaligus memaparkan terkait kronologis
kejadian dan upaya yang telah dilakukan selama ini.
Kemudian, paparan dari Bupati Simalungun, JR Saragih
menerangkan terkait kronologis kejadian dan hasil rapat pertemuan dengan keluarga
korban di Pematang Raya yang dilanjut dengan pemaparan Kabsarnas terkait proses
pencarian Kapal KM Sinar Bangun.
Pada agenda itu, Menko Maritim Luhut B Panjaitan,
mengucapkan turut berduka cita terhadap kejadian tenggelamnya Kapal KM Sinar
Bangun di perairan Danau Toba. Dia memberikan semangat dan penghiburan kepada
pihak keluarga korban agar tetap tabah, serta menyatakan proses evakuasi
terpaksa dihentikan karena keterbatasan peralatan.
Usai itu, Luhut bersama tim melaksanakan Tabur Bunga di
lokasi tenggelamnya Kapal KM Sinar Bangun dengan menggunakan Kapal Ferri KMP
Sumut II, kemudian beristirahat sejenak di Posko Basarnas Dermaga Tiga Ras.
Pada saat dilaksanakan tatap muka antara Menko Maritim
dengan keluarga korban, aktivis sosial, Ratna Sarumpaet sempat adu bicara
dengan Luhut. Dia hadir di Posko Basarnas dan mengaku sebagai keluarga korban
bertujuan untuk menyampaikan keinginan dari keluarga korban agar proses
pencarian tetap dilaksanakan hingga seluruh korban diketemukan.
Namun kehadirannya ditolak oleh Menko Maritim dengan
alasan, dirinya melakukan kunjungan tersebut hanya untuk bertemu langsung
dengan keluarga korban. Keadaan baru bisa ditenangkan setelah pihak keamanan
membujuk Ratna Sarumpaet.
Selanjutnya sekira pukul 12.50 Menko Maritim Luhut B
Panjaitan meninggalkan lokasi Dermaga Tiga Ras Kecamatan Dolok Pardamean Kab
Simalungun dgn menggunakan Helikopter Basarnas HR-3604.(js)