![]() |
Lokasi parkir sepedamotor yang dibuat olah masyarakat tanpa mendapat sentuhan tangan Pemkab Langkat. |
LANGKAT-Puluhan tahun sudah objek Wisata Bukit Lawang
berdiri. Sayang, sejauh ini lokasi yang sudah dikenal hingga mancanegara ini
dinilai minim sentuhan tangan Pemkab Langkat. Misalnya, lahan parkir di lokasi
ini kurang memadai, khususnya untuk roda dua.
Menurut pengakuan masyarakat di objek Wisata Bukit
Lawang, Kamis (5/7), lokasi parkir sejauh ini hanya untuk mobil dengan ukuran
yang cukup sempit. Sementara, pengguna sepedamotor memarkirkan kendaraan sesuai
petunjuk masyarakat setempat.
Sehingga roda dua tampak menumpuk di setiap lahan kecil
yang disiapkan. "Parkir roda dua masyarakat yang kelola. Kemana diarahkan
masyarakat, ya kesitulah pengguna sepedamotor,” kata Dika.
“Nanti karcis masuk diambil dan ditukar ke pos retribusi.
Makanya, kalau ada wisatawan menggunakan sepedamotor, masyarakat setempat
berebut untuk memyediakan lahan parkir," timpal Dika, warga Bukit Lawang
yang mengaku sudah puluhan tahun menetap disana.
Dika mengakui, sampai saat ini Pemkab Langkat tidak
perduli dengan Bukit Lawang. Sehingga kondisi bukit lawang semeraut dan seolah
tidak ada sentuhan yang berarti.
"Masyarakat maunya ada penataan. Sehingga suasana di
Bukit Lawang semakin rapi dan nyaman. Sehingga wisatawan terus berdatangan dan
menjadikan Penghasilan Asli Daerah (PAD) yang cukup tinggi,” ucapnya.
Dika mengungkapkan, masyarakat yang mencari nafkah di
Bukit Lawang pernah meminta Pemkab Langkat untuk menata bangunan di sepanjang
aliran Sungai Bukit Lawang. "Dulu kami minta pedagang ditata. Setiap
pedagang kami minta dikelompokkan, yang jual buah digabung dengan penjual buah,
pakaian dengan pakaian, dan begitu seterusnya," ungkap Dika.
Namun, permintaan itu tidak ada respon dan akhirnya
masyarakat membangun secara pribadi sampai saat ini. "Kalau sekarang Bukit
Lawang semrawut bukan lagi salah masyarakat, tetapi Pemkab yang tidak merespon.
Kalau tadinya ada penataan dan kami dikenakan pajak atau retribusi, tentunya
kami tidak keberatan," tegasnya. (lkt-1)