![]() |
Pasca gempa |
Kementerian Sosial RI menurunkan 60 personel Taruna Siaga
Bencana (Tagana), Tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP), serta menyalurkan
berbagai bantuan logistik menyusul gempa bumi berkekuatan 6,4 SR yang
mengguncang Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu pagi (29/7/18).
“Bantuan logistik sudah dalam perjalanan menuju lokasi
terdampak gempa. Tim LDP melaporkan bahwa mereka juga sudah bergerak. Kita
upayakan bantuan secepat-cepatnya untuk penanganan warga terdampak gempa,” ujar
Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial, Harry
Hikmat di Jakarta, Minggu.
Ia mengatakan untuk pertolongan pertama, Kampung Siaga
Bencana Desa Darakunci Kecamatan Sambalia Kabupaten Sumba Timur telah melakukan
evakuasi bersama Tagana.
Bantuan logistik seperti matras, tenda, perlengkapan
anak, perlengkapan lansia, makanan siap saji, dan lainnya dikirimkan bertahap.
“Dapur umum akan didirikan di titik pengungsian. Segera
kami informasikan updatenya,” tegas Dirjen.
Ia mengatakan untuk penanganan gempa di NTB, layanan
dasar korban terdampak sudah dilakukan sebagaimana yang selalu ditekankan
Menteri Sosial bahwa sesaat setelah terjadinya bencana Kemenso bersama dinsos
setempat harus respon cepat, segera turun ke lokasi dan membawa bantuan.
Selanjutnya akan dilakukan pendataan jumlah korban dan
santunan untuk korban luka maupun korban meninggal. Hingga Minggu siang,
tercatat 10 orang meninggal dunia, 40 orang luka-luka dan sedikitnya 300 rumah
rusak.
“Datanya akan terus kami perbarui karena tim masih terus
melakukan pendataan. Sesuai SOP, untuk korban meninggal akan mendapat santunan
Rp15 juta per orang yang diserahkan kepada ahli waris. Sementara untuk korban
luka mendapat bantuan biaya pengobatan sebesar Rp2,5 juta per orang. Namun ini
tentunya akan diserahkan menunggu seluruh data masuk,” demikian Harry.(int)