![]() |
Terbakar |
Informasi diperoleh, awalnya petugas pemadam kebakaran mendapat informasi, salah satu rumah warga di Dusun II, Gang Keluarga, Desa Paya Gambar, Kecamatan Batang Kuis terjadi kebakaran. Petugas damkar pun langsung menuju lokasi yang disebutkan. Namun karena terjebak kemacetan karena kereta api melintas menambah lambat sampai tujuan. Beruntung, warga sekitar yang berada dilokasi lebih dulu berinisiatif memadamkan api yang belum sempat menghanguskan rumah Nek Soleha.
"Terlambat sekitar 20 menit saja mobil damkarnya sampai disini. Lebih dulu warga yang bergotong - royong memadamkan apinya," ujar Hendro (42) salah seorang warga.
Walau mobil damkar terlambat datang, namun upaya petugasnya menyiram air tetap dilakukan untuk menetralisir suhu panas yang ada dirumah itu. "Kita tetap berusaha memenuhi tanggungjawab pekerjaan . Walau sudah padam tapi kita semprot juga air untuk menetralisir suhu panas dalam rumah itu dan mengantisipasi adanya bara api maupun api yang masih ada," sebut salah seorang petugas damkar.
Sementara menurut cerita dari kerabat Nek Soleha, awal munculnya nyala api disebut-sebut saat beberapa orang cucu sang nenek bermain lilin di dalam kamar tengah. Namun tiba - tiba saja api menyala dan membakar kasur springbed dan menjalar hingga membakar televisi dan lemari berisi kain dan surat-surat penting.
Suara jerit tangis cucu Nek Soleha langsung menjadi perhatian penghuni rumah dan tetangga. Upaya pemadaman api secara manual pun dilakukan hingga api berhasil dipadamkan sebelum menjalar ke lokasi lain. “Sudah puluhan tahun lah nenek itu dikampung ini tinggal. Cucunya banyak, tapi dirumah ini emapt orang sama menantunya," kata Rizki (34).
Kapolsek Batangkuis AKP Bulat Panjaitan saat dikonfirmasi membenarkan kejadian itu dan mengatakan tidak ada korban jiwa. Dirinya juga menghimbau kepada para orangtua agar lebih mengawasi anak-anak kecil jika bermain. "Api sudah dipadamkan dan tak ada korban jiwa," pungkasnya.(manahan)
"Terlambat sekitar 20 menit saja mobil damkarnya sampai disini. Lebih dulu warga yang bergotong - royong memadamkan apinya," ujar Hendro (42) salah seorang warga.
Walau mobil damkar terlambat datang, namun upaya petugasnya menyiram air tetap dilakukan untuk menetralisir suhu panas yang ada dirumah itu. "Kita tetap berusaha memenuhi tanggungjawab pekerjaan . Walau sudah padam tapi kita semprot juga air untuk menetralisir suhu panas dalam rumah itu dan mengantisipasi adanya bara api maupun api yang masih ada," sebut salah seorang petugas damkar.
Sementara menurut cerita dari kerabat Nek Soleha, awal munculnya nyala api disebut-sebut saat beberapa orang cucu sang nenek bermain lilin di dalam kamar tengah. Namun tiba - tiba saja api menyala dan membakar kasur springbed dan menjalar hingga membakar televisi dan lemari berisi kain dan surat-surat penting.
Suara jerit tangis cucu Nek Soleha langsung menjadi perhatian penghuni rumah dan tetangga. Upaya pemadaman api secara manual pun dilakukan hingga api berhasil dipadamkan sebelum menjalar ke lokasi lain. “Sudah puluhan tahun lah nenek itu dikampung ini tinggal. Cucunya banyak, tapi dirumah ini emapt orang sama menantunya," kata Rizki (34).
Kapolsek Batangkuis AKP Bulat Panjaitan saat dikonfirmasi membenarkan kejadian itu dan mengatakan tidak ada korban jiwa. Dirinya juga menghimbau kepada para orangtua agar lebih mengawasi anak-anak kecil jika bermain. "Api sudah dipadamkan dan tak ada korban jiwa," pungkasnya.(manahan)