Meriah |
Bupati Pakpak Bharat, Dr. Remigo Yolando Berutu, MBA, M.Fin menyambut baik dan mendukung penuh acara Syukuran Bakti Budaya Pakpak Umat Katholik tersebut mulai dari awal hingga akhir, yang dihadiri langsung oleh Uskup Agung Medan, Mgr. Anicetus B. Sinaga OFM.CAP.
Dukungan ini disampaikan Bupati Remigo melalui Kepala Bagian Humas SETDA Kabupaten Pakpak Bharat, Kastro Manik, S.Sos disela-sela acara Syukuran Bakti Budaya Pakpak, Minggu (22/7) di Lapangan Napasengkut, Salak. “Acara ini merupakan acara Syukuran perdana Umat Katholik di Kabupaten Pakpak Bharat untuk menyongsong Hari Jadi Kabupaten Pakpak Bharat yang ke-15, dijamin akan berlangsung dengan meriah” tutur Kastro. “Apalagi syukuran ini diisi dengan serangkaian kegiatan yang melibatkan Adat dan Budaya Pakpak. Diharapkan kegiatan ini dapat menginsiprasi para generasi muda untuk menteladani kehidupan spritualitas Yang Mulia Uskup Agung Medan,” harapnya.
Acara Syukuran ini juga dihadiri oleh Anggota DPRDSU, Jenny Berutu, Ketua DPRD Kabupaten Pakpak Bharat, Sonny Berutu, S.Th beserta anggota, Mhd. Said Darwis Boangmanalu, serta sejumlah Pimpinan OPD Lingkup Pemkab Pakpak Bharat.
Dalam Khotbahnya Uskup Agung mengatakan tiga hal yang menjadi pedoman umat Katholik yakni yang pertama ia mengatakan telah menemukan harta, yaitu Bhineka Tunggal Ika yang tertulis dalam buku terbitan resmi ajaran iman. “Disana dapat dikatakan persis mengenai penghayatan pancasila adalah kesatuan tidak merusak kepelbagain, dan kepelbagaian tidak merusak kesatuan.” tutur Uskup.
Kedua, Gereja Katholik harus membawa damai dan persaudaraan kepada sesama warga negara maupun pemerintah. “Kita tegaskan disini orang katolik tidak boleh menjadi perpecahan, orang katolik terpanggil menjadi bagian dari solusi. Tidak boleh membawa ketakutan atau terorisme.” Seru Uskup Agung. Ketiga, Katholik harus menjadi landasan persaudaraan di bumi indonesia, dimana tidak ada saling berselisih melainkan membawa cinta kasih,” jelas Uskup.(rel)
Dalam Khotbahnya Uskup Agung mengatakan tiga hal yang menjadi pedoman umat Katholik yakni yang pertama ia mengatakan telah menemukan harta, yaitu Bhineka Tunggal Ika yang tertulis dalam buku terbitan resmi ajaran iman. “Disana dapat dikatakan persis mengenai penghayatan pancasila adalah kesatuan tidak merusak kepelbagain, dan kepelbagaian tidak merusak kesatuan.” tutur Uskup.
Kedua, Gereja Katholik harus membawa damai dan persaudaraan kepada sesama warga negara maupun pemerintah. “Kita tegaskan disini orang katolik tidak boleh menjadi perpecahan, orang katolik terpanggil menjadi bagian dari solusi. Tidak boleh membawa ketakutan atau terorisme.” Seru Uskup Agung. Ketiga, Katholik harus menjadi landasan persaudaraan di bumi indonesia, dimana tidak ada saling berselisih melainkan membawa cinta kasih,” jelas Uskup.(rel)