SERGAI,-
Bupati Serdang Bedagai (Sergai) Ir H Soekirman menerima Kunjungan Audensi
Majelis Nichiren Shoshu Buddha Dharma Indonesia (MNSBDI), Kamis (20/9) di Ruang
Audensi Bupati Komplek Kantor Bupati Sergai di Sei Rampah.
Bupati Sergai Ir H Soekirman menyambut baik dan
mengucapkan terimakasih atas dipilihnya Kabupaten Tanah Bertuah Negeri Beradat
dalam hal pelaksanaan kegiatan oleh Majelis Nichiren Shoshu Buddha Dharma
Indonesia (MNSBDI) dalam rangka ucapan terimakasih kepada alam. Permasalahan
lingkungan menjadi tanggung jawab bersama bukan hanya tanggung jawab pemerintah
saja, namun juga masyarakat dan lembaga peduli lingkungan seperti yang
dilakukan MNSBDI ini.
Pemerintah daerah akan berusaha mensukseskan acara tersebut
dengan maksimal mungkin. Harapannya dapat memotivasi pihak lain baik pribadi,
perusahaan maupun kelompok agar mau melakukan hal yang sama, mengingat
penurunan jumlah hutan mangrove di Sergai saat ini sudah sangat
mengkhawatirkan.
Tentang pemilihan tanaman, saya mengusulkan nantinya juga
ditanam waru dan trembesi. Sehubungan dengan sifat dan bentuk wilayah pantai
yang memiliki kandungan garam berbeda, maka disarankan nantinya tanaman
tersebut dilindungi dengan cara tertentu agar dapat bertahan hidup.
“Di daerah muara biasanya lebih cepat tumbuh tanaman
dengan cara alam melindungi diri dan bertahan dengan sedemikian rupa. Sedangkan
untuk pohon yang ditanam para pejabat
tersebut tetap melekat identitasnya hingga selama mungkin, guna menjadi motivasi
bagi kita untuk menjaganya. Hal ini akan sangat strategis dan dapat menjadi
penarik wisatawan untuk hadir ke lokasi tersebut,” ujarnya.
Bupati Soekirman berharap kebersamaan dan kepedulian ini
tidak berhenti dan justru semakin tumbuh subur serta menjadi sebuah gerakan
besar yang berkesinambungan. “Intinya kami menyambut baik dan menyatakan
kesiapan untuk pelaksanaan kegiatan ini, nantinya 8.000 pohon yang akan ditanam
tersebut dapat memperkaya keanekaragaman hayati yang ada di Kabupaten Tanah
Bertuah Negeri Beradat ini,” pungkas Bupati.
Dalam sambutan Juru bicara MNSBDI Sumut Budi SE
menyampaikan rasa bersyukur dan kehormatan dapat diterima pada audiensi hari
ini. Kunjungan ini bertujuan menjalin silaturahmi serta mohon arahan dan
bimbingan terkait rencana pelaksanaan kegiatan sosial kemasyarakatan dan peduli
lingkungan yang menjadi bagian dari program Wahana Negara Raharja (WNR) yang
tahun ini digelar di Sumut.
Adapun kegiatan MNSBDI bertajuk “Program Bersatu Tanam
Bakau Gerakan Peduli Sekitar Kita (GPSK)” tersebut direncanakan akan
dilaksanakan pada tanggal 21 Oktober 2018 bertempat di 2 Kabupaten yaitu
Kabupaten Sergai dan Deli Serdang. Kegiatan tersebut nantinya akan diisi dengan
penanaman 8.000 pohon bakau di wilayah pantai Sergai dan 2.000 pohon di wilayah
pantai Deli Serdang serta dirangkai dengan pelepasan 1.000 peserta GPSK oleh
Gubsu bersama Bupati Sergai dan Deli Serdang.
Khusus untuk Kabupaten Sergai, penanaman pohon akan
dilaksanakan di Pantai Lubuk Saban Kecamatan Pantai Cermin. Pantai Lubuk Saban
dianggap sangat cocok dan mendukung guna dilaksanakan penanaman 8.000 pohon,
ketapang dan cemara dalam rangka mendukung program peduli lingkungan. Selain
dianggap strategis mengingat keberagaman suku dan agama yang rukun dan damai,
tingkat kepedulian masyarakat yang sangat tinggi akan menjaga kelestarian
lingkungan sekitar serta pro aktif dalam memberdayakan masyarakatnya menjadi
faktor pendukung lainnya.
Untuk keberlangsungan tanaman nantinya, setiap bulan akan
dilakukan supervisi sehingga benar-benar tanaman tersebut dapat tumbuh dan
memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat, jelasnya.
Ketua GPSK Buyung Hadi dalam sambutannya mengatakan bahwa
kegiatan program bersatu tanam bakau GPSK yang juga akan dihadiri 1.500 umat
Buddha se-Indonesia ini bertujuan menumbuhkan kepedulian masyarakat terhadap
lingkungan, memelihara kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan terhadap
meluasnya bahaya banjir, serta meningkatkan perekonomian masyarakat dan yang
paling penting menciptakan dan memperluas lingkungan yang hijau, bersih dan
sehat.
“Selain itu kegiatan ini nantinya akan melibatkan
berbagai unsur organisasi dan komunitas seperti GP Ansor, Pramuka,
Muhammadiyah, GAMKI, Remaja Masjid, komunitas adat dan budaya, Mahasiswa dan
unsur lainnya,” ungkapnya.(yr)