![]() |
Banjir Marelan |
MEDAN UTARA-
Tidak berfungsi saluran drainase akibatnya penyumbatan dan bangunan menutup
aliran air, beberapa titik di kawasan Kecamatan Medan Marelan kerap terjadi
banjir.
Pantauan di
lapangan, kondisi banjir dari curah hujan yang turun, membuat beberapa titik
jalan utama di Marelan digenangi air. Dampak ini, sangat mengganggu aktivitas
masyarakat.
Tokoh Masyarakat
Medan Utara, Awalludin, Selasa (25/9) mengatakan, kondisi banjir yang kerap
terjadi, umumnya karena drainase tidak berfungsi, untuk itu perlu adanya
keseriusan dan kepedulian sosial secara khusus dari pemerintah dan legislatif.
Oleh karena itu,
perlu adanya kesepakatan perencanaan tata ruang mengatasi banjir di Medan
Utara, maka dapat mengalokasi perencanaan secara teratur dan terukur.
"Kita tahu
selama ini drainase sudah dibenari, tapi sasaran dan arahnya tidak terukur,
sehingga tidak mampu mengatasi banjir berskala prioritas," sebut pria
akrab disapa Awel.
Oleh karena itu,
kata Ketua Bapillu PAN Kota Medan ini, diminta kepada pemerintah dan legislatif
jangan hanya duduk menonton dengan kondisi bangunan diatas drainase. Sehingga,
bangunan yang menjadi faktor penyumbatan dapat ditertibkan.
"Kita tahu, anggaran cukup besar untuk masalah
insfrastruktur, tapi anggota dewan yang duduk di DPRD kalau hanya duduk
menonton saja tidak ada gunanya. Ini menjadi PR besar, harapannya kepada
legislatif untuk fokus memperhatikan masalah banjir yang ada di Medan
Utara," tegas Awel.
Selain itu, lanjut
Awel, kondisi banjir juga dipengaruhi dari tumpukan sampah, itu semua
ditimbulkannya karena belum adanya sarana tempat pembuangan sementara (TPS),
sehingga masyarakat membuang sampah sembarangan.
"Semua harus
disinkronkan, baik itu drainase, sampah dan perawatan sungai. Jadi, kalau tidak
ada pembuangan sampah, akan jadi masalah bagi banjir. Ini harus segera
diprioritaskan," terang Awel.
Untuk masalah
sungai yang menjadi saluran pengaliran air drainase, kata Awel, perlu juga
dipikirkan oleh Pemko Medan untuk melaporkan masalah kedangkalan, perawatan dan
pembersihan sampah.
"Kita tahu,
sungai merupakan tanggung jawab proyek skala nasional, tapi pemerintah daerah
juga peran dalam melakukan perawatan serta pembersihan sampah. Agar ini dapat
mengurangi dampak banjir yang akan mengancam Medan Utara," ungkap Awel.
Sementara itu,
Camat Medan Marelan, T Chairunizza dikonfirmasi mengatakan, genangan air banjir
yang umumnya banyak melanda wilayahnya, pihaknya sudah melakukan sosialisasi
dan gotong royong untuk membersihkan sampah di drainase.
Selain itu juga,
dampak dari bangunan diatas drainase, sudah masuk program penertiban dari Pemko
Medan.
"Kepada
masyarakat sudah kita beritahu, agar tidak membuang sampah ke drainase.
Mengenai bangunan, dalam waktu dekat ini akan kita tertibkan, karena surat
edaran sudah kita keluarkan," sebut Chairunizza. (mu-1)