![]() |
Hj.Nurbaya Harianja, S.sos. M.Ap |
Padangsidimpuan
- Pengamat Politik Universitas Graha
Nusantara (UGN) Padangsidimpuan - Tapanuli Selatan Hj.Nurbaya Harianja, S.sos.
M.Ap mengatakan penting bagi masyarakat harus mendapatkan edukasi/pendidikan
politik. Hal ini dilakukan agar masyarakat bisa belajar serta memahami tentang
hak, kewajiban dan tanggung jawab sebagai warga negara dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
Kepada Metro-online.co Nurbaya mengatakan pentingnya
pendidikan politik diberikan kepada masyarakat karena bertepatan pemilihan umum
tahun 2019 tidak akan lama lagi dilaksanakan yaitu pemilihan legislatif dan
pemilihan Presiden Republik Indonesia.
"Menjelang pemilu 2019 harusnya masyarakat diberikan
edukasi/pendidikan politik terlebih dahulu, dimana mengingat semakin banyak dan
bertambahnya generasi baru yang akan mengikuti pemilihan nanti," ungkap
Nurbaya saat diwawancarai di ruangannya, Senin (24/09/2018).
Nurbaya yang merupakan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik UGN ini juga mengatakan, partai politik (Parpol) seharusnya mempersiapkan bagaimana cara
memberikan pencerahan kepada masyarakat agar masyarakat mengetahui apa saja
yang akan ditawarkan kepada masyarakat selama 5 tahun kedepannya.
Seharusnya dalam memberikan edukasi atau pendidikan ilmu
politik ini kepada masyarakat yang paling berperan adalah partai politik itu
sendiri.
Bukan itu saja selain memberikan edukasi politik kepada
masyarakat partai politik juga harus
memberikan pengetahuan atau edukasi kepada para calon legislatif yang sudah
terdaftar di partai politik masing - masing.
"Agar masyarakatnya paham kemudian calegnya juga
paham apa itu ilmu politik, sehingga nantinya tidak canggung ketika sudah
menduduki kursi legislatif, agar sama - sama mengetahui hak, kewajiban dan
tanggung jawab sebagai warga negara yang baik," jelas Nurbaya.
Dikatakannya lagi, Parpol dalam memberikan edukasi ini
tidak terlepas juga harus ada pemeran dari pemerintah. Di mana pemerintah di sini
sebagai regulator yang nantinya mengawasi materi apa yang akan diedukasikan
kepada masyarakat nanti kemudian dalam pelaksanaannya pemerintah juga harus
bersikap netral dan tidak boleh berpihak kepada parpol manapun.
"Pemerintah nantinya di sini sebagai pengawas dan
juga harus bersikap netral dalam memberikan edukasi politik, yah misalnya
sosialisasi memgenai aturan pemilu dan jangan menjadi condong kepada parpol
tertentu ketika memberikan edukasi kepada masyarakat,” ucapnya.
Pemahaman masyarakat hingga saat ini masih banyak yang
beranggapan bahwa sistem politik itu bukan urusan mereka melainkan urusan
pemerintah, sehingga masyarakat masih ada yang merasa dibodoh-bodohi atau
diberikan janji–janji manis, sehingg dalam realitanya atau penerapannya tidak
sesuai dengan yang telah dijanjikan ketika sudah berhasil duduk.
Untuk mencegah hal–hal yang tidak diinginkan kembali
terulang, maka perlu diberikanlah pendidikan politik kepada masyarakat oleh
parpol di berbagai provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia. Sudah saatnya pendidikan
politik bagi masyarakat dalam segala kalangan usia diwujudkan dalam kegiatan
yang nyata.
Pendidikan politik juga merupakan konsep bagian dari
proses perubahan kehidupan politik yang sedang dilakukan dewasa ini dalam
rangka usaha menciptakan suatu sistem politik yang benar-benar demokratis,
stabil, efektif dan efisien.
Terakhir Nurbaya berpesan dalam menjelang pemilu 2019 ini.
“Kepada masyarakat harus tetap berhati -
hati dalam menerima dan memberikan informasi agar tidak mudah terprovokasi oleh
berita bohong (hoax). Masyarakat harus cerdas dan kritis dalam menyaring
informasi pemilu jelang 2019, saya berharap sebagai masyarakat persoalan hasil
itu adalah relatif, harus ada yang kalah dan menang yang paling penting
bagaimana kita menjaga agar pemilu berjalan dengan aman dan damai," pungkasnya.(pasid-1)