![]() |
Kemacetan di Komplek Sadabuan |
PADANGSIDIMPUAN
- Kemacetan serta sering terjadi kecelakaan lalulintas bukanlah hal baru di Komplek
Sadabuan, Jalan Sutan Soripada Mulia, Kota Padangsidimpuan. Terutama pada jam
masuk dan pulang sekolah.
Pada seputaran jalan ini-- yang biasa disebut komplek
Sadabuan--terdapat 8 sekolah setingkat SMA, 3 sekolah setara SMP dan 2 Sekolah
tinggkat Dasar.
Selain itu juga terdapat beberapa perkantoran atau
instansi pemerintah serta sejumlah warga yang membuka usaha dagangan di
sepanjang jalan tersebut.
Ironisnya lagi makin diperparah dengan ketidakdisiplinan
beberapa sopir angkutan kota (angkot) dan juga beca bermotor serta pengendara
lainnya.
Untuk meminimalisir kemacetan dan kecelakaan lalu lintas
di tempat itu, salah satu pemerhati pendidikan Padangsidimpuan, Nasruddin
Nasution atau yang akrab di sapa Anas mengatakan, bahwa ada beberapa alternatif
yang bisa di lakukan sebagai solusi.
Kemudian menurut Anas memperlambat jam masuk sebahagian
sekolah bisa menjadi salah satu solusi. “Kalau tidak menyalahi aturan, jam
masuk sebahagian sekolah di perlambat saja sekitar 30 menit,” ucap Anas kepada
Metro-online.co, Kamis (27/09/2018).
Anas berpendapat, sekolah SMK 1, SMK 2, SMA 4 dan SMA 6
yang tadinya masuk pukul 07.15 Wib di jadikan masuk pukul 07.45 Wib, begitu
juga jam kepulangan sekolah disesuaikan, bukan berarti mengurangi jam belajar.
Dari 4 sekolah tersebut ada sekitar 4.000 siswa akan
turut mengurangi kemacetan. Selain itu kalau di tilik bahwa pelajar yang
sekolah di sekitar komplek Sadabuan banyak yang berasal dari luar kota.
Maka dengan melakukan memperlambat jam masuk sekolah,
pasti ada sisi baiknya bagi siswa dan pengguna jalan pada umumnya. Anas
berharap ide ini bisa dijadikan bahan masukan bagi pengelola pendidikan, Dinas
Perhubungan dan Satuan Lalulintas Polres Kota Padangsidimpuan.
Selain mengurangi kemacetan, perbedaan kepulangan jam
sekolah ini juga akan mengurangi potensi tawuran. "Baru-baru ini di Jalan
Sutan Sori Pada simpang Jalan KH.Zubeir Ahmad telah terjadi tawuran selama dua
hari berturut tepatnya hari Jumat dan sabtu 21-22 September 2018 yang
melibatkan pelajar salah satu SMP Negeri dengan Tsanawiyah Swasta,"
katanya.
Tawuran ini membuat kemacetan sehingga memaksa pengguna
jalan turut melerai tawuran tersebut. “Solusi yang kita tawarkan untuk
mengurangi kemacetan dan menghindari tawuran di komplek sadabuan, salah satunya
membedakan jam masuk dan jam keluar beberapa sekolah khususnya sekolah yang
kerap siswanya tawuran,” ucap Anas.
selanjutnya, bila hal ini belum terwujud, Anas meminta
kepada pihak Polres Padangsidimpuan dan Dinas Perhubungan hadir di tempat
tersebut khususnya saat jam kepulangan pelajar guna menciptakan kondisi yang
aman tertib sehingga terwujudnya kedisiplinan.(pasid-1)