Dari kedua pelaku yang ditembak mati, petugas juga menyita bahan peledak serta senjata rakitan yang digunakan ke dua pelaku untuk melakukan aksi terornya.
Kedua teroris yang berhasil dilumpuhkan merupakan warga Tanjungbalai yakni AN (26) tewas di lokasi kejadian, sedangkan RI (23) meninggal saat akan dibawa menuju rumah sakit.
"Saat akan kita amankan, tersangka melakukan perlawanan dan mengancam petugas dengan senjata api dan senjata tajam, sehingga oleh petugas dilakukan penindakan tegas dengan tembak ditempat," terang Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Agus Andrianto, Jumat (19/10/18).
Dari penyergaoan tersebut, petugas berhasil mengamankan senjata api rakitan, selongsong peluru yang diledakan, dua butir peluru, sajam berupa pisau, lima tabung berisi bahan peledak.
"Pengungkapan ini berdasarkan informasi masyarakat yang melaporkannya dan memberi petunjuk kepada petugas sehingga keduanya dapat dilumpuhkan," ujar Kapoldasu.
"Keduanya ini merupakan buronan. Mereka jaringan teroris dari kelompok Syaiful yang ditangkap pada Mei 2018 silam," terangnya.
"Kelompok ini sasarannya mako Polri dan Vihar-vihara yang ada di Indonesia," ujarnya. (dra).