![]() |
Pendukung PSMS |
MEDAN-Para pendukung kecewa. Pasalnya, duel PSMS saat
menjamu PS TIRA yang seyogianya digelar di Stadion Teladan, Medan, Jumat
(12/10) sore batal.
Batalnya duel kedua tim karena izin dari kepolisian tidak
turun. Di saat bersamaan, jadwal bentrok dengan penutupan Musabaqah Tilawatil Quran
Nasional (MTQN) 2018 di GOR Jalan Pancing Medan. Di samping itu, kepolisian
ingin melakukan pengamanan ekstra untuk kedatangan Wakil Presiden Republik Indonesia,
Jusuf Kalla.
Sekretaris PSMS, Julius Raja mengatakan, pihaknya terus
berupaya membujuk Polrestabes Medan untuk mengeluarkan izin. Karena lokasi MTQN
letaknya tak berdekatan dengan Stadion Teladan sebagai venue pertandingan.
Namun izin tetap tidak keluar.
"Sesuai regulasi kami terima jadwal, kami lawan PS
TIRA pukul 15.30 WIB lalu diubah pukul 19.00 WIB, Jumat (12/10). Sebenarnya
persiapan perizinan tidak ada masalah. Tapi kami baru diberitahu penutupan MTQ dipercepat
sehari. Jadi laga harus ditunda atau dijadwal ulang karena izin tidak keluar
karena mereka mau fokus pengawalan Wapres," ujar Julius Raja.
PSMS berharap laga bisa dilaksanakan Sabtu (13/10). Namun
keputusan tidak bisa mendadak karena harus mendapat persetujuan PT Liga Indonesia
Baru (LIB). Apalagi dalam regulasi pasal 7 dan 8 kompetisi Liga 1 disebutkan,
jika penundaan pertandingan harus diajukan tujuh hari sebelum laga.
Raja menyadari jika lawan akan keberatan dengan hal ini.
Apalagi sudah memesan akomodasi tiket dan hotel. Pelatih PS TIRA, Nilmaizar
mengaku kecewa. "Kalau ditunda bagaimana regulasinya. Karena kalau jadwal
mundur itu harus seminggu sebelum pertandingan. Kan ada aturannya, bukan aturan
saya. Kalau dulu di ISCA satu pihak dianggap menang karena penundaan gak boleh
sembarangan," kata Nil, di Kebun Bunga, Kamis (11/10).
Nilmaizar juga menegaskan, pihaknya tidak mau bertanding
pada Sabtu (13/10). PS TIRA akan menghadapi PSIS pada Rabu (17/10) mendatang.
Jika memaksakan main pada Sabtu (13/10), recovery pemain menjadi sempit.(jo)