![]() |
Hari Pertama Lhokseumawe Traditional Culture Festival Dipadati Pengunjung |
ACEH-Rangkaian kegiatan Lhokseumawe Traditional Culture
Festival hari pertama Minggu (14/10), Festival Boeh Gaca (menghiasi tangan
pengantin dengan inai) dan Festival Kuliner Aceh berlangsung dengan meriah dan
dipadati pengunjung.
Di pagi hari, sebanyak 4 tim mewakili daerahnya
masing-masing mengikuti perlombaan Boh Gaca, setiap tim berjumlah lima orang
peserta.
Seorang menjadi peraga mempelai wanita (pengantin)
berbaring di kasur yang telah disediakan. Sementara empat lainnya mengukir inai
di tangan dan bagian atas telapak kaki sang mempelai. Setiap kelompok peserta
menampilkan kerapian dalam mengukir inai sesuai kreasi dan khas ukiran
daerahnya.
Menurut peserta, setiap ukiran inai masing-masing daerah
tersebut juga memiliki makna dan ciri khas tersendiri.
Sore harinya dilanjutkan oleh Festival Kuliner Aceh,
acara ini melombakan kreasi kuliner berbahan dasar Keumamah, Keumaham adalah
makanan khas Lhokseumawe yang terbuat dari ikan tuna yang dikeringkan sampai
mengeras, dan keumamah ini bisa dibuat berbagai macam bahan makanan.
Sebanyak 10 tim berlomba mempersembahkan hidangan terbaik
mereka yang terbuat dari keumamah. Banyak sekali menu baru dan menu kreasi yang
dihadirkan, sehingga membuat juri kebingungan mencari pemenangnya.
Para pengunjung sangat antusias dengan acara ini, sambil
menikmati acara, penonton dihibur oleh musik etnis kolaborasi yang dibawakan
oleh grup musik kebanggaan Kota Lhokseumawe, Harmoni.
Kasi Pengembangan Sumber Daya dan Peran Serta Masyarakat,
Salman, M.TESOL menjelaskan, acara ini adalah dua dari lima rangkaian acara
istimewa Lhokseumawe Tradisional Culture Festival.
"Kita punya lima rangkaian acara dalam festival kali
ini, yaitu Festival Boeh Gaca (memakai Inai), Festival Kuliner Aceh, Festival
Rapai Uroh (gendang Aceh), Festival Peuayon Aneuk (Alunan menidurkan anak) dan
Lomba Tari Seudati" Lanjut Salman.
Acara yang dijadwalkan berakir pada tanggal 16 Oktober
2018 ini diharapkan bisa menjadi ajang melestarikan generasi bangsa dan
sekaligus menjadi hiburan bagi masyarakat.(rel)