![]() |
Jembatan Sicanang Amblas Sebelum Rampung, Wali Kota Medan Terancam Didemo |
BELAWAN -
Pasca amblasnya Jembatan Titi Dua, Sicanang, sebelum rampung dikerjakan,
mendapat kecaman dari masyarakat yang bermukim di Kelurahan Sicanang, Kecamatan
Medan Belawan.
Pasalnya, jembatan
yang tidak juga tuntas sejak terjadinya tender dari tahun 2016, hingga jembatan
amblas dan runtuh selama 3 kali, dianggap pemenang tender tidak profesional,
masyarakat merasa kecewa akan melakukan unjuk rasa ke Kantor Wali Kota Medan.
Ketua Forum
Masyarakat Sicanang (Formasi), Togu Urbanus Silaen, Jumat (26/10), mengatakan,
sikap masyarakat yang ingin melakukan demo, karena sudah kecewa dengan sikap
Pemko Medan yang dinilai tidak serius membangun Jembatan Sicanag, sehingga
jembatan itu amblas terbengkalai.
Penyebabnya, kata
Ketua Laskar Merah Putih Belawan ini, diduga pelaksana proyek tahun 2018 oleh
PT Jaya Sukses Prima, tidak bekerja secara profesional. Parahnya, proses
pembangunan yang telah jadwalnya pada tahun 2016 dimenangkan oleh PT Jaya Star
Utama dan pada dan tahun 2017 oleh PT Pillaren adalah orang yang sama pemenang
tender tersebut.
"Kami
masyarakat Canang, sangat dirugikan dengan amblasnya jembatan ini. Apalagi,
pengerjaan yang terindikasi, adalah pelaksana proyek yang tidak profesional,
makanya kami kecewa mau demo ke Kantor Wali Kota Medan," sebut Togu.
Aksi yang akan
mereka laksanakan, lanjut Togu, pada Selasa (30/10), dalam unjuk rasa itu,
mereka menuntut agar penegak hukum memeriksa penyimpangan pelakasanaan proyek
itu, masyarakat menolak pelaksanaan
proyek itu dilanjutkan oleh PT Jaya Sukses Prima karena dianggap telah gagal.
Selain itu,
pelakasanaan proyek agar dialihkan kepada kontraktor yang profesional dan
berkompeten untuk melanjutkan pembangunan jembatan tersebut.
"Kami akan
orasi ke wali kota dan DPRD Medan meminta agar pelaksana proyek dialihkan
kepada yang punya kompetensi, kami juga anggota dewan, untuk turut mengawasi
penyimpangan dari proyek itu, masyarakat Canang, tetap menolak pelaksanaan
proyek itu kepada orang yang sama," tegas Togu.
Pantauan di
lapangan, sejak amblasnya jembatan itu, hingga kini jembatan darurat untuk
kendaraan roda dua dan empat belum dibangun, sehingga masyarakat masih melintas
dengan berjalan kaki.
Sejumlah alat
berat untuk pembuatan jembatan darurat agar bisa dilintasi kendaraan sudah tiba
dilokasi, hanya saja belum tahu kapan jembatan darurat tersebut selesai
dikerjakan. (mu-1)