Pemilih Pemula Kota Medan Diajak Lawan HOAX dan Ujaran Kebencian

Sebarkan:
Ketua Bawaslu Kota Medan menjadi pembina upacara


MEDAN-Bawaslu Kota Medan melakukan sejumlah aksi nyata guna mengawal Pemilu 2019 agar berkualitas. Selain bersama-sama dengan Bawaslu RI memviralkan taggar #BawasluJagaHakPilih, lembaga yang baru disahkan menjadi badan ini juga menggelar sosialisasi secara masif ke sekolah-sekolah menegah atas (SMA) sederajat yang ada di Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara ini.

Oleh para Komisionernya, Bawaslu Medan mendatangi pemilih pemula ini. Di sekolahan itu, mereka memberikan sosialisasi Pemilu dan mengajak bersama-sama melawan berita bohong (hoax), ujaran kebencian dan politisasi suku agama ras dan antargolongan (SARA).

“Kami (Bawaslu Medan) mengimbau pemilih pemula untuk tidak ikut menyebarkan hoax, ujaran kebencian,” kata Koordinator Divisi Pencegahan dan Hubungan antar Lembaga (PHL) Bawaslu Medan M Fadly, Minggu (21/10).

Bawaslu Medan telah membuat program sosialisasi ke SMA sederajat. Mendatangi sekolah dan menjadi pembina upacara di hari Senin.
“Hari ini Senin 22 okt 2018  Ketua Bawaslu Kota Medan Payung Harahap SE.MM didampingi kordiv Hukum Data dan Informasi  Taupiqurahman Munte SP, bersama Panwaslu Kecamatan Medan Kota  menjadi Pembina Upacara di SMA YPK (Yayasan Pendidikan Keluarga) Jalan Sakti Lubis,” katanya.

Keingintahuan para remaja biasanya lebih tinggi dan mudah ikut ajakan pihak lain. Di masa kampanye, anak-anak sekolah kerap diajak untuk meramaikan kampanye peserta Pemilu. ”Disampaikan, bahwa peserta kampanye adalah warga negara yang sudah memiliki hak pilih. Kalau belum berusia 17 tahun atau dan belum menikah, tidak boleh ikut,” katanya.

Mengunjungi SMA sederajat merupakan langkah Bawaslu Medan sosialisasi dan meberikan pendidikan pemilih kepada pemilih pemula. Selain imbauan lawan hoax dan ujaran kebencian, disampaikan juga mengenai larangan kampanye di lembaga pendidikan. “Kepada pihak sekolah, kami ingatkan bahwa kampanye di lembaga pendiikan melanggar aturan,” katanya.

Rekam Data KTP el

Payung Harahap SE. MM mengatakan, pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada para pemilih pemula. Beberapa waktu lalu, pihaknya mengundang 50 siswa dari 7 SMA sederajat. “Dari 50 undangan, kami cek ternyata masih 3 orang yang sudah melakukan perekaman. Kita imbau agar perekaman data KTP elektronik ini dilakukan secara aktif,” katanya.

Tambahnya, perekaman ini penting. Sebab, hal itu merupakan syarat administrasi untuk menjadi pemilih. Sehingga, tidak menjadi kendala pada hari pemungutan suara pada 17 April 2019 kelak.

Saat ini Bawaslu Medan sedang melakukan lobi-lobi antara pihak SMA sederajat dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Medan, agar dapat dilakukan perekaman data di sekolah-sekolah. “Kalau sekolahnya mau dan Disduknya juga ok (mau, red) akan didatangkan mobil perekam di sekolah-sekolah. Ini upaya pencegahan pelanggaran Pemilu. Upaya Bawaslu menjaga hak pilih,” katanya. (*)

Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar