Perampok Indomaret Simpang Kantor Belum Terungkap, Bentuk Kegagalan Penegak Hukum

Sebarkan:
BELAWAN - Setelah 8 bulan berlalu, kasus perampokan senilai Rp 150 juta di Indomaret Jalan KL ‎Yos Sudarso, Simpang Kantor, Kecamatan Medan Labuhan, belum mampu diungkap Polres Pelabuhan Belawan.

 Pengamat Kriminolog, Redyanto Sidi SH, MH, Jumat (19/10), menilai, penegak hukum yang mempunyai tanggung jawab untuk mengungkap kasus itu tidak serius. Telah membuktikan kegagalan pihak kepolisian dalam memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat.

 "Belum terungkapnya perampokan itu, maka pelaku kejahatan akan terus bebas berkeliaran. Ini akan berdampak buruk pada masyarakat. Jadi, polisi kita anggap gagal, sehingga berimbas bagi masyarakat, akan timbul rasa tidak percaya kepada penegak hukum untuk mengungkap kasus itu," kata Redyanto.

 Dikatakan Dosen UMSU ini, kegagalan itu menjadi catatan penting bagi petinggi Polri, sudah seharusnya tim yang bekerja di lapangan, untuk segera dievaluasi. Agar, kasus itu bisa terungkap dengan tim baru yang mempunyai keseriusan tanggung jawab mengungkap kasus tersebut.

 "Kalau memang tidak sanggup, pimpinan yang saat ini menangani kasus itu, sudah seharusnya mengundurkan diri. Serahkan kepada yang mampu, ini menyangkut marwah kepolisian, demi kenyamanan di masyarakat," sebut Redyanto.
 Dijabarkan Redyanto, kasus perampokan yang terjadi, sudah menunjukkan titik terang terhadap ciri - ciri pelaku berdasarkan rekaman CCTV, sehingga pelaku sudah jelas diketahui dan sangat mudah untuk diungkap. Jangan nantinya, ada kesan penegak sengaja menutupi pelakunya, karena ada indikasi menyangkut internal dari salah satu institusi penegak hukum.

 "Ini ‎jadi pertanyaan besar di tengah masyarakat, kenapa pelaku yang sudah diketahui wajahnya dan prilakunya tidak bisa diungkap, jadi, masyarakat bisa menilai aparat hukum kita tidak profesional. Kita minta, agar pimpinan yang menangani kasus itu untuk segera dievaluasi," tegas Redyanto.

 Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan, AKP Jerico Lavian Chandra mengatakan, pihaknya telah memprioritaskan pengungkapan perampokan Indomaret yang terjadi pada April 2018 lalu.

 Pihaknya telah melaukan kerja sama dengan Densus 88 untuk melakukan pelacakan terhadap pelaku, berdasarkan hasil olah TKP, tidak ada saksi yang melihat langsung wajah asli pelaku.

 "Foto yang kita ambil dari TKP, itu akan menjadi bukti dasar untuk mengejar pelaku. Ini merupakan prioritas kami, mudah - mudahan dalam waktu dekat ini pelaku bisa kita ungkap," kata Jerico.

 Mengenai senjata yang digunakan pelaku adalah organik, kata orang nomor satu di Sat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan jenis organik, dia menduga senjata itu adalah eks kombatan di Aceh.

 "Senjata itu SS1 organik, makanya kita terus melakukan penyelidikan, kita belum bisa simpulkan pelaku dari mana, untuk itu terus kita kembangkan di lapangan," terang Jerico.

 Perlu diketahui, perampokan Indomaret dilakukan seorang pelaku mengenakan celana loreng, dengan menggunakan senjata api laras panjang, pelaku membawa kabur Rp 150 juta di Indomaret, Jalan KL Yos Sudarso, Simpang Kantor, Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan, Sabtu (8/4) pukul 23.45 WIB. (mu-1)

Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar