![]() |
Presiden pantau langsung posko Basarnas |
JAKARTA │Presiden
Joko Widodo mengunjungi Posko Basarnas di Jakarta International Container
Terminal (JICT) 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Selasa (30/10/2018) sekitar pukul
16.00 WIB. Presiden melihat langsung serpihan-serpihan pesawat dan sejumlah
barang milik korban yang terpapar di lapangan posko.
Dalan kunjungannya, Presiden didampingi dan mendapat
penjelasan langsung dari Kabasarnas Marsdya TNI M Syaugi terkait pelaksanaan
operasi SAR. Selanjutnya, Presiden memberikan apresiasi dan semangat kepada tim
SAR yang telah bekerja siang dan malam untuk mencari para korban dan badan
pesawat yang hingga saat ini belum berhasil ditemukan.
"Hingga sore ini, kami belum berhasil menemukan
badan pesawat. Kami masih terus berusaha mencari bersama seluruh potensi SAR
yang ada dengan mengerahkan puluhan kapal, pencarian dari udara, dan penyelaman
di sektor-sektor pencarian di sekitar koordinat last contact pesawat,"
jelas Kabasarnas.
Dalam kunjungan, Presiden juga didampingi Menteri
Perhubungan Budi Karya Samadi, Ketua KNKT Soerjanto, Komandan Armabar Yudo
Margono, dan pejabat lainnya.
Sementara itu, beberapa SAR Unit (SRU) telah kembali ke
Posko dan membawa sejumlah barang dan serpihan pesawat yang langsung diserahkan
kepada tim DVI untuk keperluan identifikasi. "Untuk jumlah dan
identifikasi korban yang berhasil ditemukan hingga sore ini, nanti pihak DVI
Polri yang akan menyampaikan," terang Kabasarnas.
Selebihnya, Kabasarnas memhon doa kepada seluruh
masyarakat agar badan pesawat maupun para korban dapat secepatnya ditemukan.
Informasi sebelumnya, tim SAR melaksanakan penyisiran di
sektor 1 maupun sektor 2. Di sektor 1 pencarian mengerahkan empat kapal yang
dilengkapi dengan peralatan deteksi bawah air. Yang pertama, KRI Rigel dengan
dilengkapi dengan peralatan Multi Beem Echo Sounder (MBES), Side Scan Sonar,
dan Remotly Operated Umderwater Vehicle (ROV).
Yang kedua, KN SAR 206 Bandung yang dilengkapi dengan
Side Scan Sonar. Yang ketiga, Kapal Baruna Jaya milik BPPT yang dilengkapi
dengan MBES, Ping Locator untuk memdeteksi sinyal blackbox, dan ROV. Sedangkan
yang keempat, Kapal Dominos milik Pertamina yang dilengkapi dengan Side Scan
Sonar, MBES, Ping Locator, dan Digital Global Positioning System (DGPS).
Tidak hanya itu, pada sektor ini juga dikerahkan para
penyelam dari Basarnas Special Group (BSG), Kopaska, Taifib, dan Potensi SAR
lain yang memiliki kompetensi di bidang underwater atau penyelaman. Covered
area sektor 1 ini di sekitar last contact pesawat pada koordinat 05 derajat 46
menit 15 detik South dan 107 derajat 07 menit 16 detik East.
Baca Juga: Prediksi Basarnas Tak Ada Korban Selamat dalam Tragedi Lion Air JT 610
Baca Juga: Prediksi Basarnas Tak Ada Korban Selamat dalam Tragedi Lion Air JT 610
Sementara pada Sektor 2, dikerahkan 30 kapal lebih dari
Basarnas, Kementerian Perhubungan, Polair, KPLP, Bea Cukai dan lainnya untuk
pencarian di permukaan air. Tidak hanya itu, Basarnas juga mengerahkan
helikopter untuk searching dari udara.
Jumlah personil.yang terlibat dalam operasi hingga saat
ini terperinci : Basarnas 201 personil, TNI AD 40 personil, TNI AL 456
personil, TNI AU 4 personil, Polri 58 personil, KPLP 30 personil, Bea Cukai 18
personil, PMI 30 orang, serta dukungan dari masyarakat dan nelayan lainnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT
610 rute Cengkareng - Pangkalpinang mengalami kecelakaan 13 menit setelah lepas
landas dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Senin (29/10/2018) pukul
06.20 WIB. Pesawat dengan personal on board sebanyak 189 orang itu jatuh di
kawasan Perairan Karawang. (red)