![]() |
Sandiaga Tegaskan Dorong Ekonomi Kreatif untuk Kaum Milenial |
“PDBnya di atas 1.000 triliun,” kata Sandiaga usai
menjadi pembicara talkshow penutupan
Indonesia CSR Exhibition dengan tema “Startup Bisnis untuk Kaum Millenial”,
Sabtu (27/10).
Sandiaga menuturkan, ekonomi kreatif dapat dikembangkan
dalam bidang kuliner, fashion, pendidikan, kembang celup, dan menata bunga. “
Menata bunga itu inovasi. Prabowo-Sandi akan memastikan pasar Indonesia diisi
produk UKM milik putra putri bangsa,” ujar Sandi.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini menambahkan, untuk
startup ekonomi kreatif, pihaknya mendorong milenial tidak hanya menjadi
penonton, tetapi menjadi pemain dalam gerakan Ok Oce.
Dalam forum Gerakan Milenial Indonesia (GMI) yang digelar
di Saung Rawa Lele, Sabtu (27/10),Sandiaga mengatakan, berdasarkan aspirasi
masyarakat, diantaranya di wilayah Kalideres, Jakarta Barat, kaum milenial mengeluhkan kesulitan dalam hal
pekerjaan. Ia berharap Prabowo-Sandi dapat menghadirkan keadilan sosial di masyarakat
dengan keadilan ekonomi. Menurutnya, keadilan ekonomi ini dapat diwujudkan
dengan penyediaan lapangan kerja.
“Lapangan kerja diprioritaskan untuk putra putri bangsa.
Pembangunan ekonomi sekarang memberikan kesempatan kepada tenaga asing. Prabowo-Sandi
memberikan kesempatan untuk perusahaan lokal dan tenaga lokal,” tuturnya.
Sandi mengatakan, saat ini pembangunan berlangsung baik
namun tidak berlandaskan keadilan. Selain itu, terlalu banyak hutang yang
membebani sehingga ekonomi tidak terkendali. Fakta yang terjadi adalah
penggunaan dan mengandalkan barang bukanhasil produksi nasional. Barang
tersebut hasil impor yang berimbas naik harganya saat nilai tukar dolar
terhadap rupiah naik.
“Jadi dua isu utama kita, stabilitas negara dan lapangan
pekerjaan,” kata Sandiaga yang didampingi Caleg Partai Gerindra DPRD DKI
Jakarta, Sabam Rajagukguk dan Gerakan Milenial Indonesia, Muhammad Atras
Mafazi.
Sandi menambahkan, stabilitas ekonomi juga dapat
diketahui dari permasalahan yang dihadapi kaum Ibu. Disparitas harga karena
distribusi yang panjang dan tidak berkeadilan menyebabkan harga naik.
Prabowo-Sandi akan memprioritaskan mengamankan pasokan dan distribusi sederhana
secara terbuka berkeadilan. “Kita bisa jaga stabilitas keadilan,” ujarnya.
Sandi menekankan Ekonomi Indonesia harus didorong ekonomi
kerakyatan, yaitu membuka seluas-luasnya porsi bagi ekonomi pembangunan.
Sandiaga mengambil contoh, salah satu Bung Hatta angkat adalah berhemat.
Sandi menyoroti ongkos politik yang terlalu tinggi.
Setiap Pemilu, sekitar Rp14 triliun habis untuk kontestasi Pemilu. Anggaran itu
belum termasuk setiap pasasangn calon harus menyediakan pendanaan.
“Kalau kita terus-terusan seperti ini akhirnya kita tidak
akan memiliki sebuah sistem demokrasi yang efisen saya.Saya ingin ubah itu.
Kita ingin partisipasi kolaboratif, kita ingin warga berkolaborasi. Kita lihat
di DKI sudah dibuktikan. Dengan biaya paling kecil, Anies-Sandi bisa
menghadirkan partisipasif kolaboratif,” pungkas Sandi. (rel)