![]() |
| Aliansi Ummat Islam Tabagsel Gelar Aksi Bela Kalimat Tauhid |
PADANGSIDIMPUAN
│Ribuan massa yang tergabung Aliansi Ummat Islam Tabagsel menggelar aksi bela
kalimat Tauhid dengan melalukan long marc, mulai dari lapangan Masjid raya Al-Abror
kota Padangsidimpuan sampai lapangan Alaman Bolak Padangnadimpu (alun-alun),
dimulai pukul usai shalat Jum'at, pukul 14.00 Wib, Jum'at (02/11/2018).
Aksi bela kalimat Tauhid ini sengaja di gelar karena
disebabkan pada hari Senin 22 Oktober 2018 tepat pada hari Satri nasional,
telah terjadi insiden pembakaran bendera dengan bertuliskan kalimat Tauhid yang
dilakukan oleh beberapa oknum Banser di Garut Jawa Barat.
kemudian insiden tersebut videonya di unggah di media
sosial lalu diviralkan sehingga membuat kemarahan bagi Ummat Islam Tabagsel
khususnya Ummat Islam di Indonesia.
Para massa aksi bela kalimat Tauhid ini tak henti -
hentinya mengucapkan takbir "Allahhu Akbar Allahhu Akbar Allahhu
Akbar" Ucap mereka. Sejumlah Massa ini mengatakan dalam aksinya bahwa
Lafadz Tauhid itu sudah merupakan bagian yang melekat pada diri setiap Muslim.
"Lailahaillallah Muhammadurrosulullah, tiada tuhan
selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah" Sebut mereka.
Dalam aksi tersebut para Massa memberikan pernyataan
sikap, isi dari pernyataan sikap tersebut dibacakan langsung oleh Romi Iskandar
Rambe yang merupakan Sekretaris Aliansi Ummat Islam Tabagsel.
Adapun isi dari pernyataan sikap terebut yaitu :
1. Bendera yang bertuliskan kalimat Tauhid bukan bendera
Hizbut Tahrir Indonesia melainkan bendera yang bertuliskan kalimat Tauhid.
2. Bendera Tauhid yang dibakar bukanlah yang tercecer
atau koyak melainkan yang diambil dari tangan seseorang. Dan alasan bendera
tersebut tercecer dan koyak adalah alasan yang tidak sesuai fakta.
3. Pembakaran bendera kalimat Tauhid adalah perbuatan
yang dilarang dalam Islam maka harus dihukum seberatnya karena merupakan
penistaan terhadap agama.
4. Melihat kemarahan Ummat Islam ini bisa memicu konflik
horizontal sesama ummat Islam, diminta kepada POLRI untuk menangkap pelaku agar
meredam gejolak yang muncul agar kerukunan berbangsa, tentram dan keadilan
dapat ditegakkan. Dan terakhir.
5. Untuk menjaga keutuhan NKRI berbangsa dan bernegara
perlu dijaga agar kejadian dan dampak buruk tersebut tidak terulang lagi. Maka
semua pihak jangan menyebut bendera Tauhid adalah bendera HTI dan itu adalah
keliru. Sebut Romi saat menyampaikan pernyataan sikap.
Setelah menyampaikan pernyataan sikap aksi massa bela
kalimat Tauhid inj langsung ditutup dengan doa bersama.
Aksi ini berakhir pukul 15.30 Wib menjelang Ashar,
kemudian ribuan Massa inipun beranjak membubarkan diri untuk melaksanakan
shalat Ashar berjamaah ke Masjid.
Pantauan Metro-Online.co aksi bela kalimat Tauhid ini
berlangsung dengan aman dan tertib dengan pengawalan ketat dari Polres Kota
Padangsidimpuan yang langsung dipimpin Kapolres AKBP Hilman Wijaya. (Sy)

