![]() |
Kondisi badan jalan di Desa Ujung Batu I, Kecamatan Huragi yang sudah kupak kapik. (inzet) Plank proyek lanjutan pembangunan jalan di Desa Ujung Batu I. |
Informasi dihimpun wartawan, dari warga masyarakat desa sekitar, Senin (12/11/2018), proses pengerjaan aspal hotmix sepanjang sekitar satu kilometer sudah dikerjakan pihak rekanan Dinas Pu Palas pada bulan agustus hingga desember 2017 lalu.
"Abang (wartawan-red) lihat sendiri kondisi badan jalan yang baru dikerjakan tahun lalu, kini kondisinya sudah kupak kapik. Aspalnya sudah mengelupas. Oleh masyarakat, aspal yang terkelupas sudah ditimbun dengan tanah dan seetu kerikil. Kalau gak salah, biaya proyeknya tahun lalu itu sekitar 3,5 milyar," sebut Zulpikir Hasibuan satu warga Desa Ujung Batu I.
"Beginilah bang kondisi badan jalannya, yang baru dikerjakan tahun lalu. Tahun ini, ada pula pengerjaan proyek peningkatan badan jalan di desa kami ini, biayanya malah lebih besar lagu, yaitu sebesar Rp 4,9 milyar. Bisa dilihat plank proyeknya, kan bang," ungkapnya.
Disebutkan, kondisi badan jalan kabupaten yang sudah selesai dikerjakan tahun lalu itu, selain aspalnya sudah terkelupas, keadaan beram jalannya cukup tinggi sekitar 30 sampai 40 sentimeter, sehingga menyusahkan bagi warga masyarakat yang tinggal di pinggir jalan.
Sedangkan keadaan badan jalan lanjutan pembangunan jalan yang tahun lalu, lanjutnya, saat ini tidak tidak terlihat ada pekerja yang melanjutkan pengerjaan peningkatan badan jalan.
Pantauan wartawan di lapangan terlihat plank proyek pekerjaan berupa peningkatan jalan Sp. Provinsi Ujung Batu I, Kecamatan Huragi dengan nilai pekerjaan Rp 4.960.900.000. Nomor kontrak proyek 620/01/WILIV-BM/SPKKHS/IX/2018, waktu pelaksaan selama 90 hari kalender.
Pelaksana proyek PT Cipta Karya Membangun, sumber keuangan Bantuan Keuangan Provinsi (BKP) dengan konsultan pengawas CV Laura.
"Kami dari masyarakat warga desa sangat berharap agar pihak Pemkab Palas dapat lebih memperhatikan mutu dan kualitas pembangunan proyek yang dikerjakan pihak rekanan atau kontraktornya," kata Zulpikir.
"Kami sangat berharap, kondisi badan jalan yang tahun lalu dibangun dan kini sudah kupak kapik, agar bisa diperbaiki. Untuk badan jalan lanjutan pembangunan yang sedang dikerjakan agar dikerjakan dengan sebaik mungkin," pintanya.(pls-1)
"Beginilah bang kondisi badan jalannya, yang baru dikerjakan tahun lalu. Tahun ini, ada pula pengerjaan proyek peningkatan badan jalan di desa kami ini, biayanya malah lebih besar lagu, yaitu sebesar Rp 4,9 milyar. Bisa dilihat plank proyeknya, kan bang," ungkapnya.
Disebutkan, kondisi badan jalan kabupaten yang sudah selesai dikerjakan tahun lalu itu, selain aspalnya sudah terkelupas, keadaan beram jalannya cukup tinggi sekitar 30 sampai 40 sentimeter, sehingga menyusahkan bagi warga masyarakat yang tinggal di pinggir jalan.
Sedangkan keadaan badan jalan lanjutan pembangunan jalan yang tahun lalu, lanjutnya, saat ini tidak tidak terlihat ada pekerja yang melanjutkan pengerjaan peningkatan badan jalan.
Pantauan wartawan di lapangan terlihat plank proyek pekerjaan berupa peningkatan jalan Sp. Provinsi Ujung Batu I, Kecamatan Huragi dengan nilai pekerjaan Rp 4.960.900.000. Nomor kontrak proyek 620/01/WILIV-BM/SPKKHS/IX/2018, waktu pelaksaan selama 90 hari kalender.
Pelaksana proyek PT Cipta Karya Membangun, sumber keuangan Bantuan Keuangan Provinsi (BKP) dengan konsultan pengawas CV Laura.
"Kami dari masyarakat warga desa sangat berharap agar pihak Pemkab Palas dapat lebih memperhatikan mutu dan kualitas pembangunan proyek yang dikerjakan pihak rekanan atau kontraktornya," kata Zulpikir.
"Kami sangat berharap, kondisi badan jalan yang tahun lalu dibangun dan kini sudah kupak kapik, agar bisa diperbaiki. Untuk badan jalan lanjutan pembangunan yang sedang dikerjakan agar dikerjakan dengan sebaik mungkin," pintanya.(pls-1)