![]() |
Haris Simamora. (dok: Facebook) |
BEKASI-Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers terkait
pengungkapan kasus pembunuhan Daperum Nainggolan sekeluarga, Jumat (16/11/2018).
Hasil interogasi petugas juga diakui oleh tersangka Haris Simamora yang turut
dihadirkan dalam paparan kasus paling menggegerkan itu.
"(Motif) Sakit hati, kami sampaikan pelaku HAS
adalah keluarga dari pada korban, yaitu istri dari pada korban DP," ujar
Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Pol Wahyu Hadiningrat saat jumpa pers, seperti
dikutip redaksi dari kumparan.
Dari keterangan yang diterima polisi dari Haris, ia sakit
hati karena pernah mengelola kos-kosan dan rumah kontrakan yang akhirnya
diambil alih oleh Daperum. Tak hanya itu, pemuda ini mengaku sakit hati karena
sering dihina.
"Keterangan yang kita dapat, pelaku sakit hati
karena korban satu keluarga yang mengelola kos-kosan, awalnya yang mengelola
adalah pelaku. Kemudian saat keluar dari pengelolaan sering dihina," ujar
Wahyu.
Kos-kosan itu adalah milik Doglas Nainggolan, kakak dari
Daperum. Kos-kosan menjadi lebih menguntungkan ketika pengelolaan dari tangan
Haris diserahkan kepada Daperum.
Karena sakit hati, Haris kemudian merencanakan pembunuhan
terhadap satu keluarga ini. Di malam saat terjadinya pembunuhan, Haris masuk ke
dalam rumah dengan modus bertamu.
"Ini sakit hati, dendam, dan sudah direncanakan. Jadi
masuk rumah, datang sebagai tamu. Jadi enggak mencongkel, dia masuk. Jadi sejak
beberapa hati sebelumnya sudah direncanakan (pembunuhan)," kata Wahyu.
Haris berhasil diamankan polisi pada Rabu (14/11) malam
di sebuah saung di kaki Gunung Guntur, Garut. "Berdasarkan keterangannya, pelaku ini
hobi naik gunung, jadi dia mau menenangkan diri, tapi persiapan naik di saung,
yang bersangkutan ditangkap," ucap Wahyu.(ko/int)