![]() |
Akses jalan yang ditutup |
PADANGSIDIMPUAN
| Sejumlah pedagang yang berjualan di samping Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota
Padangsidimpuan, tepatnya di seputaran jalan Dr. FL. Tobing kelurahan wek IV
mengeluh, pasalnya akibat jalan tersebut ditutup para pedagang ini sering
mengalami kerugian setiap harinya.
Penyebab Jalan Dr. FL. Tobing ditutup dikarenakan adanya
proyek pembangunan gedung baru RSUD kota Padangsidimpuan, maka arus lalu lintas
jalan tersebut terpaksa ditutup sampai waktu yang tidak ditentukan.
Muhammad Ali (38) yang merupakan warga dan salah satu
pedagang di kawasan tersebut, sangat menyesalkan atas dilakukan penutupan jalan
hingga sampai satu tahun lamanya.
Dirinya mengakui penutupan jalan tersebut sangat
berdampak buruk pada usahanya, sehingga tidak jarang Ia dan pedagang lainnya
sering mengalami kerugian karena akses lalulintas jalan Dr. FL. Tobing tertutup.
"Kita sebenarnya sangat setuju dan mendukung
membangunkan RSUD dilakukan, tetapi kita sangat menyesalkan jika ternyata
pembangunan tersebut sangat berdampak buruk terhadap perekonomian kita. Ungkap
Ali kepada metro-online.co, Rabu, (22/11/2018).
Ali juga mengatakan sebelum jalan tersebut ditutup
penghasilan mereka selama berjualan bisa mencapai 500 ribu bahkan sampai 1 juta
rupiah.
Tetapi semenjak akses jalan lalulintas ditutup penjualan
mereka menurun drastis, satu hari
penghasilan mereka hanya 30 ribu sampai 100 ribu rupiah.
"Ya penjualan kita sehari hanya 30 ribu, 50 ribu
paling besar 100 ribuan, yang membelipun hanya 2 orang sampai 5 orang bahkan
sedihnya lagi kadang pembeli tidak ada yang mampir ke warung." Keluhnya.
Dari keterangan sejumlah pedagang biasanya keluarga
pasien RSUD sering pesan dan makanan kepada mereka, tetapi semenjak jalan Dr.
FL. Tobing ditutup dan pintu gerbang Di RSUD banyak yang ditutup, akhirnya
pembeli terlalu jauh memutar untuk menuju gerbang dari rumah sakit sayang ibu.
Senada juga disampaikan warga lain Mirna Tanjung (65)
yang merupakan penjual nasi ramas diseputaran jalan FL.Tobing, Ia mengakui
mendapatkan penghasilan 100 ribu satu hari sangat sulit Ia dapatkan.
"Cobalah tengok nak jalan ini, sepi sekali bahkan
anak - anak bisa main bola di jalan raya ini sangkin sepinya, pembelipun hanya
2 sampai 5 orang, dari siang sampai malam kita buka disini"
"Belum lagi dalam waktu dekat ini kita mau bayar
sewa tempat ini 30 juta setahunnya, gimanalah nak, sementara satu tahun
terakhir ini penjualan kita tidak sebanding lagi dengan sewa tempat kita gara -
gara jalan ini ditutup, belum lagi buat kehidupan sehari-harinya, mana cukup
nak" keluh Mirna saat diwawancarai Metro-online.co.
Kemudian sejumlah warga dan pedagang sepuran jalan
FL.Tobing Kelurahan Wek IV, berharap pemerintah kota Padagsidimpuan dapat
memberikan solusi terhadap permasalahan ditutupnya akses keluar masuk jalan
lintas Dr.FL.Tobing tersebut.
"Kita berharap semoga pemerintah Padangsidimpuan
melalui pak Walikota bisa memberikan kita jalan keluarnya dan kita berharap
akses jalan tersebut bisa dibuka." Pinta mereka.
Informasi yang dihimpun dari sejumlah warga dan pedagang
bahwa mereka telah melayangkan surat permohonan audiensi kepada walikota
Padangsidimpuan Rabu 22 November 2018 dan mereka sangat berharap ada jawaban
dan bisa duduk bersama dengan walikota Padangsidimpuan yang baru.
Terpisah, pihak rekanan yang menangani proyek pembangunan
gedung baru RSUD dan Dinas Perhubungan Kota Padangsidimpuan, belum ada yang
bisa untuk dimintai keterangannya. (Sy)