![]() |
MUI Paluta Gelar Mudzakaroh Tata Cara Pengurusan Jenazah |
Acara yang digagas MUI Paluta ini menghadirkan narasumber Kakan Kemenag Paluta H Parmohonan dan Ketua MUI Paluta H Mukti Ali Siregar diisi dengan sesi tanya jawab antara peserta dengan narasumber seputar tentang tata cara pengurusan jenazah serta amalan yang akan dilaksanakan.
Kakan Kemenag Paluta H Parmohonan dihadapan para peserta mudzakarah tersebut untuk menyamakan persepsi tentang penanganan dan pelaksanaan fardhu kifayah tentang pengurusan jenazah sekaligus untuk mengantisipasi kekeliruan yang mungkin terjadi. Disamping itu kegiatan ini sangat penting untuk umat muslim mengetahui bagaimana tata cara pengurusan jenazah sesuai aturan sunnah Rasul dan meminimalisir jika adanya perbedaan pemahaman atau persepsi.
Dia juga mengingatkan dan mengajak ulama dan pengurus MUI lebih bijak menyikapi informasi yang beredar di media sosial (medsos).
" Jangan sampai ulama dibohongi oleh informasi yang tidak akurat. Terutama terkait dengan soal fatwa. Ulama harus mencari informasi yang tepat, akurat dan jelas sumber referensinya. Karena jika sumbernya tidak akurat, maka hasilnya juga keliru," ujarnya
Ketua MUI Paluta H Mukti Ali Siregar didampingi Sekretaris H Adabul Akhyar Siregar, menuturkan mudzkarah ini dilaksanakan tidak hanya sekedar mengajarkan tata cara pengurusan jenazah, melainkan turut serta mengajarkan sejarah dan pandangan-pandangan mazhab lainnya dalam pengurusan jenazah.
Selain itu bertujuan untuk mencegah terjadinya perdebatan di kalangan Islam saat pengurusan jenazah. Oleh karennya, perlu diberikan pemahaman tentang perbedaan-perbedaan pandangan dalam pengurusan jenazah.
Terpisah, salah seorang peserta Barani menyebutkan dirinya sangat senang dan bersyukur dengan adanya program MUI untuk tata cara pengurusan jenazah ini. Sebab dengan adanya mudzakarah ini, dirinya merasa lebih percaya diri dalam mengurusi mayat atau melaksanakan fardhu kifayah ke depannya serta ia juga nantinya akan lebih mantap untuk menjelaskan tentang pengetahuannya itu kepada warga atau generasi muda.(GNP)
Dia juga mengingatkan dan mengajak ulama dan pengurus MUI lebih bijak menyikapi informasi yang beredar di media sosial (medsos).
" Jangan sampai ulama dibohongi oleh informasi yang tidak akurat. Terutama terkait dengan soal fatwa. Ulama harus mencari informasi yang tepat, akurat dan jelas sumber referensinya. Karena jika sumbernya tidak akurat, maka hasilnya juga keliru," ujarnya
Ketua MUI Paluta H Mukti Ali Siregar didampingi Sekretaris H Adabul Akhyar Siregar, menuturkan mudzkarah ini dilaksanakan tidak hanya sekedar mengajarkan tata cara pengurusan jenazah, melainkan turut serta mengajarkan sejarah dan pandangan-pandangan mazhab lainnya dalam pengurusan jenazah.
Selain itu bertujuan untuk mencegah terjadinya perdebatan di kalangan Islam saat pengurusan jenazah. Oleh karennya, perlu diberikan pemahaman tentang perbedaan-perbedaan pandangan dalam pengurusan jenazah.
Terpisah, salah seorang peserta Barani menyebutkan dirinya sangat senang dan bersyukur dengan adanya program MUI untuk tata cara pengurusan jenazah ini. Sebab dengan adanya mudzakarah ini, dirinya merasa lebih percaya diri dalam mengurusi mayat atau melaksanakan fardhu kifayah ke depannya serta ia juga nantinya akan lebih mantap untuk menjelaskan tentang pengetahuannya itu kepada warga atau generasi muda.(GNP)