BINJAI- Rekontruksi pembunuhan yang dilakukan SW, terhadap janda beranak satu Indri Lestari, berlangsung di Polres Binjai, Jalan Sultan Hasanuddin, Kecamatan Binjai Kota, Senin (5/11/18).
Ketika rekontruksi berlangsung, keluarga korban tampak hadir. Bahkan, para anggota korban tampak emosi dan membuat rekontruksi berlangsung dengan kericuhan.
Selama rekontruksi berlangsung, keluarga korban yang sudah tersulut emosi terus mengeluarkan kata-kata tak senonoh kepada tersangka. Meski diwarnai kericuhan, namun rekontruksi tetap berjalan lancar dengan dikawal petugas kepolisian.
Kepada sejumlah awak media, Erlina Wati, 60, yang merupakan ibu korban, meminta kepada penegak hukum untuk menjatuhi hukuman yang seberat-beratnya kepada tersangka. "Anak saya sudah mati dibuatnya, kami minta nyawa dibayar nyawa," ucap Erlina dengan nada tinggi.
"Dia bilang anak kami minta uang. Memang dasar penipu, anak saya setiap hari kerja siang malam. Yang minta uang itu dia (tersangka), bukan anak saya," tegas Erlina tampak gemetar.
Sementara itu, rekontruksi pembunuhan tersebut dilakukan dengan 27 adegan. Dalam rekontruksi itu, diketahui korban dan tersangka janjian bertemu di simpang Km 19, Kec. Binjai Timur.
Ketik itu, korban menunggu tersangka yang datang dengan menggunakan angkutan umum. Sementara, korban membawa sepedamotor beat. Setelah tersangka tiba di lokasi, keduanya berangkat ke rumah kosong di Perumahan Royal Wahidin, Kec. Binjai Timur.
Sebelum sampai di rumah kosong itu, tersangka berhenti di sebuah warung untuk membeli permen. Setibanya di rumah kosong, korban turun untuk membuka pintu dan tersangka memilih untuk pergi menunggu pintu dibuka. Berselang beberapa menit kemudian, tersangka datang dan langsung masuk ke dalam rumah bersama sepedamotor korban.
Di dalam rumah, keduanya masuk ke kamar dan berbincang. Saat itu korban disebutkan meminta uang dan tidak dapat disanggupi oleh tersangka. Korban emosi dan menyuruh tersangka pergi. Namun tersangka tetap berusaha merayu korban.
Akhirnya, korban disebutkan mengambil pisau di laci dan tersangka berusaha mengambil pisau tersebut. Setelah pisau berhasil diambil, tersangka menusuk dada korban. Karena merasa terancam, korban berlari ke ruang tamu dan meminta tolong.
Tersangka semakin panik dan akhirnya menikam leher korban hingga terjatuh. Melihat korban masih hidup, tersangka terus menikami korban di bagian perut kemaluan dan bagian belakang. Disaat korban sudah tidak bergerak tersangka langsung meninggalkan lokasi. (Hendra).
Sementara itu, rekontruksi pembunuhan tersebut dilakukan dengan 27 adegan. Dalam rekontruksi itu, diketahui korban dan tersangka janjian bertemu di simpang Km 19, Kec. Binjai Timur.
Ketik itu, korban menunggu tersangka yang datang dengan menggunakan angkutan umum. Sementara, korban membawa sepedamotor beat. Setelah tersangka tiba di lokasi, keduanya berangkat ke rumah kosong di Perumahan Royal Wahidin, Kec. Binjai Timur.
Sebelum sampai di rumah kosong itu, tersangka berhenti di sebuah warung untuk membeli permen. Setibanya di rumah kosong, korban turun untuk membuka pintu dan tersangka memilih untuk pergi menunggu pintu dibuka. Berselang beberapa menit kemudian, tersangka datang dan langsung masuk ke dalam rumah bersama sepedamotor korban.
Di dalam rumah, keduanya masuk ke kamar dan berbincang. Saat itu korban disebutkan meminta uang dan tidak dapat disanggupi oleh tersangka. Korban emosi dan menyuruh tersangka pergi. Namun tersangka tetap berusaha merayu korban.
Akhirnya, korban disebutkan mengambil pisau di laci dan tersangka berusaha mengambil pisau tersebut. Setelah pisau berhasil diambil, tersangka menusuk dada korban. Karena merasa terancam, korban berlari ke ruang tamu dan meminta tolong.
Tersangka semakin panik dan akhirnya menikam leher korban hingga terjatuh. Melihat korban masih hidup, tersangka terus menikami korban di bagian perut kemaluan dan bagian belakang. Disaat korban sudah tidak bergerak tersangka langsung meninggalkan lokasi. (Hendra).