Naas, disaat air tengah pasang, boat mereka yang memiliki menara antena boat setinggi 1 meter menyangkut di kabel listrik tersebut, hingga menimbulkan percikan api yang menyambar ke boat.
Tidak hanya sampai di situ, satu buah mesin Dompeng 28 PK dari boat yang mereka tumpangi juga meledak, sehingga membuat 4 penumpang boat terpental kesungai, sementara tujuh penumpang lainnya masih bertahan didalam boat.
Ke-empat penumpang yang melompat itu, tiga diantaranya selamat dan berhasil berenang ke tepi sungai. Sementara itu korban yang bernama Muhammad Ilham, tenggelam. Hingga siang hari ini belum timbul juga dan belum ditemukan.
Kepala Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Langkat, Drs Irwan Syahri, melalui Kasi Kedaruratan BPBD Langkat, Soegino SPd mengatakan, saat ini tim speed boat yaitu perahu karet sudah di terjunkan, guna mencari korban tenggelam.
"Saat ini tim perahu karet (speed boat 40 PK) sedang mencari dan membuat gelombang ombak untuk mencari korban yang tenggelam didasar sungai," sebut Soegiono.
Dalam pencarian jasad korban, turut diantaranya Tim BPBD Langkat dan BPBD Madya Binjai, Basarnas Madya Binjai, Tagana Kabupaten Langkat, Kepolisian Polsek Tanjung Pura dan Koramil Tanjung Pura, beserta masyarakat setempat.
Menyikapi masalah kabel Sutet, yang melintang dialiran sungai dan meresahkan masyarakat ini. Sehingga tidak menutup kemungkinan akan timbul korban jiwa lain. Manajer bagian jaringan PLN Area Binjai Darwin Simanjuntak mengakui, kalau dirinya tidak bisa memberikan keterangan secara gamblang.
Karena permasalahan jaringan Sutet, bukan dibawah kewenangannya. Melainkan kewenangan dari pihak area di Medan. "Kalau terkait masalah sutet, itu bukan kewenangan saya, silahkan saja bapak atau abang-abang konfirmasi ke Medan. Karena jaringan Sutet, kewenangan mereka yang menangani," terang Darwin Simanjuntak. (lkt-1)