![]() |
Desa Pargarutan Dolok Kembangkan Ekonomi Kreatif Lewat Kerajinan Sapu Ijuk |
TAPANULI SELATAN |
Kampung Kantin Desa Pargarutan Dolok
salah satu kampung yang terletak di
Kecamatan Angkota Timur, Kabupaten Tapanuli Selatan, warga kampung ini
cukup kreatif pasalnya, salah satu olahan kerajinan tangan warga turut
mendorong perekonomian dikampung ini, yaitu pengembangan ekonomi kreatif dengan
mengelola ijuk menjadi sapu.
Kampung kantin yang terletak si desa Pargarutan Dolok ini
hampir seluruh warganya memiliki mata pencaharian berkebun dan bertani, tetapi
warga disini yang merupakan ibu - ibu cukup kreatif, dengan kemaun dan ilmu
yang telah mereka peroleh, ijuk yang selama ini hanya mereka jual ke toke kini
mereka olah sendiri menjadi sapu ijuk, sehingga memiliki daya jual dipasaran
dan juga dapat mendorong program desa dengan mengembangkan ekonomi kreatif di
kampung kantin desa Pargarutan Dolok.
Keterampilan yang dimiliki ibu - ibu warga kampung Kantin
dalam mengolah ijuk menjadi sapu ini, berdasarkan program desa Pargarutan Dolok
dengan mendapatkan pelatihan yang bersumber dari dana desa.
Ketua kelompok Nurliani yang merupakan ibu PKK desa
Pargarutan Dolok mengatakan, ada lebih 10 orang anggota kelompok yang ikut
bekerja. olahan kerajinan tangan warga kampung kantin ini sangat bermanfaat dan
berpengaruh membantu perekonomian warga setempat.
"Ini sangat membantu ekonomi warga, selain bekerja
sebagai petani merekapun kini memiliki usaha tambahan dari olahan tangan mereka
sendiri, yakni kerajinan sapu ijuk," jelas Nurliana kepada
metro-online.co, Jumat (04/01/2019).
Dikatakan Nurliana, Sapu ijuk buatan mereka ini bahan
ijuknya asli dari kampung itu sendiri dengan kualitas terjamin tahan lama dan
hebatnya lagi, sapu buatan kampung
Kantin ini sudah memiliki nama dengan merek Cap 9 Yogi. "Untuk bahannya
disini sangat banyak dan ijuk sangat mudah didapat dan melimpah di sini,"
ucapnya.
Informasi yang dihimpun metro-online.co, sapu ijuk hasil
kerajinan warga kampung Kantin dengan bermerek cap 9 Yogi ini sudah berjalan
dimulai sejak tahun 2017 itu dengan pendistribusiannya sudah masuk kepasar dan
grosir di wilayah Tabagsel, Sapu ijuk cap 9 Yogi ini dijual dengan harga
satuannya Rp.15.000 dan memiliki mutu dan kualitas yang bagus.
Dalam satu hari warga kampung kantin ini mampu
menghasilkan atau memproduksi sapu berkisar 150 - 200 lebih perhari.
Nurliana jug menceritakan, bahwa dengan adanya
keterampilan warga dalam mengkelola ijuk menjadi sapu, ini salah satu mendorong
program desa dengan mengembangkan ekonomi kreatif, sehingga hal ini sangat
membantu perekonomian warga. Ia juga berharap kerejinan warga kampung Kantin
mendapatkan perhatian dari pemerintahan kabupaten Tapanu Selatan.
"Dengan adanya kemauan warga turut mengembangkan
ekonomi kreatif ini, kita sangat membutuhkan perhatian dari pemkab Tabsel
dengan memberikan pelatihan dan ikut berperan aktif agar usaha kami ini dapat
lebih maju dan berkembang lagi," pintanya.
Sementara kepala desa Pargarutan Dolok Henri Harahap
mengatakan, sangat mendukung kegiatan ini, Ia juga mengatakan dengan
terciptanya ini, sangat membantu perekonomin warganya.
"Ekonomi kreatif yang dikembangkan warga ini sangat
berdampak positif untuk kemajuan perekonomi warga kampung kantin Pargarutan
Dolok" ungkap Henri.
Di samping itu Henri juga berharap dukungan dan perhatian pemerintah dalam
mengembangkan usaha ini, salah satunya ikut mempromosikan serta menganjurkan
kepada masyarakat agar memakai sapu ijuk produk buatan kampung Kantin Desa
Pargarutan Dolok asli dari daerah Tapanuli Selatan sendiri. Harapnya. (Syahrul)