![]() |
Demo mahasiswa |
Massa mahasiswa yang mengatasnamakan diri mereka PMP-RI Tabagsel ini menyebutkan, bahwa dalam beberapa tahun terkahir ini, dibawah kepemimpinan dinas pendidikan kota Padangsidimpuan M. Luthfi Siregar, belum dirasakan ada kemajuan dikota Padangsidimpuan ini yang signifikan kusunya dibidang pendidikan.
"kita dapat melihat dengan kasat mata bahwa selama kadis pendidikan dijabat oleh Bapak M. Lutfhi, tidak ada kemajuan yang signifikan dibidang pendidikan di kota ini, kota Padangsidimpuan minim prestasi, khusunya dalam bidang pendidikan" sebut ketua umum PMP-RI Irvan Nasution dalam menyampaikam orasinya.
Selain itu, massa PMP-RI Tabagsel saat berunjuk rasa, mereka juga menuntut ada beberapa program kegiatan Dinas Pendidikan Kota Padangsidimpuan yang diduga terindikasi tindak pidana korupsi. "kami mencurigai ada beberapa kegiatan dinas Pendidikan kota Padangsidimpuan yang diduga terindikasi korupsi dalam realisasinya ! " ucap kordinator aksi unjuk rasa Muchtadin Ahmad Siregar.
Adapun dugaan tersebut yaitu : - adanya Pungutan liar (Pungli) dari
pencairan yang tidak rutin tiap
bulan pada pembayaran.
sertifikasi guru.
- penyedian peralatan rumah
tangga pada alokasi APBD 2017
sebesar Rp. 409.600.000 realisasi
sebesar Rp. 407.800.000
- Penyediaan tenaga pendidik pada
alokasi APBD 2017
Rp. 2.269.200.000, realisasi
Rp. 2.256.449.000.
- Penyediaan jasa keamanan kantor
APBD sebesar Rp. 123.300.000,
realisasinya Rp. 122.400.000
- Pembinaan dan pelaksanaan
kurikulum dan penilaian PAUD
Rp. 174.505.000, realisasi
Rp. 174.505.000
- Penyediaan bantuan operasional
sekolah sekolah (BOS) tingkat SD/
MI/SDLB dan SMP/MTS serta.
pesantren Salafiah dan bantuan
Pendidikan non muslim setara SD
dan SMP pada alokasi APBD 2017
sebesar Rp. 338.005.000, realisasi
sebesar Rp. 235.697.000
- Olimpiade sains guru SMP alokasi
APBD 2017 Rp. 200.000.000, realisai
Rp. 158.200.000
- Monitoring, evaluasi dan
pelaporan pada alokasi APBD
Rp. 400.000.000, realisasi
Rp. 304.800.000 dan terakhir
- Pendataan dan pelaporan asset
dinas pendidikan pada alokasi
APBD 2017 sebesar Rp. 118.480.950,
dan realisasinya Rp. 116.847.850.
Maka berdasarkan alokasi dana tersebut diatas diduga terindikasi korupsi, puluhan mahasiswa PMP-RI Tabagsel menyatakan sikap, mereka meminta agar walikota Padangsidimpuan mengevaluasi kinerja dan segera mengganti Kadis Pendidikan kota Padangsidimpuan M. Luthfi Siregar.
Hal ini mereka sampaikan demi kemajuan pendidikan dikota Padangsidimpuan, karena massa PMP-RI ini menyebutkan kepala dinas pendidikan kota Padangsidimpuan dinilai tidak mampu memajukan pendidikan di kota Padangsidimpuan, kususnya kemajuan dan peningkatan yang signifikan pada bidang pendidikan di kota dalihan natolu ini.
Pantauan metro-online.co, aksi unjuk rasa didepan halaman kantor DPRD kota Padangsidimpuan ini, terlihat tidak ada satupun angota DPRD kota Padangsidimpuan yang bisa ditemui oleh pengunjuk rasa, karena berhubungaan para anggota dewan ini sedang tidak ada di kantor tempat mereka bekerja.
Aksi unjuk rasa didepan kantor DPRD ini, mendapatkan pengawalan dari pihak Sarpol PP dan Polres kota Padangsidimpuan, walau sempat ada kericuhan, namun langsung dapat diatasi. Kemudian pukul 12.00 wib massa mahasiswa PMP-RI Tabagsel ini membubarkan diri dengan tertib tanpa pengawalan. (Syahrul)
bulan pada pembayaran.
sertifikasi guru.
- penyedian peralatan rumah
tangga pada alokasi APBD 2017
sebesar Rp. 409.600.000 realisasi
sebesar Rp. 407.800.000
- Penyediaan tenaga pendidik pada
alokasi APBD 2017
Rp. 2.269.200.000, realisasi
Rp. 2.256.449.000.
- Penyediaan jasa keamanan kantor
APBD sebesar Rp. 123.300.000,
realisasinya Rp. 122.400.000
- Pembinaan dan pelaksanaan
kurikulum dan penilaian PAUD
Rp. 174.505.000, realisasi
Rp. 174.505.000
- Penyediaan bantuan operasional
sekolah sekolah (BOS) tingkat SD/
MI/SDLB dan SMP/MTS serta.
pesantren Salafiah dan bantuan
Pendidikan non muslim setara SD
dan SMP pada alokasi APBD 2017
sebesar Rp. 338.005.000, realisasi
sebesar Rp. 235.697.000
- Olimpiade sains guru SMP alokasi
APBD 2017 Rp. 200.000.000, realisai
Rp. 158.200.000
- Monitoring, evaluasi dan
pelaporan pada alokasi APBD
Rp. 400.000.000, realisasi
Rp. 304.800.000 dan terakhir
- Pendataan dan pelaporan asset
dinas pendidikan pada alokasi
APBD 2017 sebesar Rp. 118.480.950,
dan realisasinya Rp. 116.847.850.
Maka berdasarkan alokasi dana tersebut diatas diduga terindikasi korupsi, puluhan mahasiswa PMP-RI Tabagsel menyatakan sikap, mereka meminta agar walikota Padangsidimpuan mengevaluasi kinerja dan segera mengganti Kadis Pendidikan kota Padangsidimpuan M. Luthfi Siregar.
Hal ini mereka sampaikan demi kemajuan pendidikan dikota Padangsidimpuan, karena massa PMP-RI ini menyebutkan kepala dinas pendidikan kota Padangsidimpuan dinilai tidak mampu memajukan pendidikan di kota Padangsidimpuan, kususnya kemajuan dan peningkatan yang signifikan pada bidang pendidikan di kota dalihan natolu ini.
Pantauan metro-online.co, aksi unjuk rasa didepan halaman kantor DPRD kota Padangsidimpuan ini, terlihat tidak ada satupun angota DPRD kota Padangsidimpuan yang bisa ditemui oleh pengunjuk rasa, karena berhubungaan para anggota dewan ini sedang tidak ada di kantor tempat mereka bekerja.
Aksi unjuk rasa didepan kantor DPRD ini, mendapatkan pengawalan dari pihak Sarpol PP dan Polres kota Padangsidimpuan, walau sempat ada kericuhan, namun langsung dapat diatasi. Kemudian pukul 12.00 wib massa mahasiswa PMP-RI Tabagsel ini membubarkan diri dengan tertib tanpa pengawalan. (Syahrul)