![]() |
Maskapai Garuda Indonesia |
Pihak Maskapai Garuda tetap beralasan mengurangi kerugian akibat jumlah penumpang yang minim pada rute tersebut. Tak hanya rute Kualanamu – Sabang Aceh saja, pada tanggal 13/01/2019 kemarin Garuda juga menutup layanan penerbangan Jakarta –Silangit.
Sejumlah pihak sangat menyayangkan sikap pihak Garuda yang dianggap tidak mendukung pengembangan wisata daerah. "Justru perusahaan pemerintah ini hanya memikirkan bisnisnya saja dan hal ini dapat kita rasakan sendiri. Justru perusahaan penerbangan swasta seperti Susi Air dan Wings Air itu bisa melayani masyarakat dan menghidupkan koneksi Daerah tersebut dan ini mengecewakan masyarakat," kata Alert Sihombing, Pengguna jasa bandara, Rabu (16/01/2019).
Dikatakannya, dengan adanya layanan transportasi udara tentunya secara outomatis pergerakan ekonomi maupun pariwisata di Daerah itu akan cepat berkembang. Saat ini pemerintah mestinya membantu pengembangan wilayah itu bukan sebaliknya yang sudah ada untuk dipertahankan saja sulit apa lagi mengembangkan.
"Tak masuk akal saja kalau perusahaan sebesar garuda itu bangkrut gara gara minim penumpang di dua jalur wisata itu. Tiket mereka jauh lebih mahal dari maskapai lain. Yang jelasnya mereka pihak Garuda itu tak mendukung pertumbuhan pariwisata di daerah, baik itu di Sabang dan Danau Toba sudah terkenal di penjuru dunia,”pungkasnya.
Terkait hal ini pihak Maskapai Garuda melalui maneger Station Bandara Kualanamu, Timbul tidak dapat dikonfirmasi. Coba dihubungi via seluler tak kunjung dijawab.
Terpisah Maneger Humas bandara Kualanamu Wisnu Budi Setyanto mengatakan terkait penutupan rute yang dimaksud menjadi internal pihak Maskapai Garuda. "Namun, memang benar Maskapai Garuda sudah tidak lagi melayani penerbangan untuk Kualanamu –Sabang dan Kualanamu –Silangit," katanya.
Dari pantauan saat ini untuk layanan penerbangan Kualanamu –Silangit hanya dilakukan maskapai Wings air dan Susi air.(wan)
Dikatakannya, dengan adanya layanan transportasi udara tentunya secara outomatis pergerakan ekonomi maupun pariwisata di Daerah itu akan cepat berkembang. Saat ini pemerintah mestinya membantu pengembangan wilayah itu bukan sebaliknya yang sudah ada untuk dipertahankan saja sulit apa lagi mengembangkan.
"Tak masuk akal saja kalau perusahaan sebesar garuda itu bangkrut gara gara minim penumpang di dua jalur wisata itu. Tiket mereka jauh lebih mahal dari maskapai lain. Yang jelasnya mereka pihak Garuda itu tak mendukung pertumbuhan pariwisata di daerah, baik itu di Sabang dan Danau Toba sudah terkenal di penjuru dunia,”pungkasnya.
Terkait hal ini pihak Maskapai Garuda melalui maneger Station Bandara Kualanamu, Timbul tidak dapat dikonfirmasi. Coba dihubungi via seluler tak kunjung dijawab.
Terpisah Maneger Humas bandara Kualanamu Wisnu Budi Setyanto mengatakan terkait penutupan rute yang dimaksud menjadi internal pihak Maskapai Garuda. "Namun, memang benar Maskapai Garuda sudah tidak lagi melayani penerbangan untuk Kualanamu –Sabang dan Kualanamu –Silangit," katanya.
Dari pantauan saat ini untuk layanan penerbangan Kualanamu –Silangit hanya dilakukan maskapai Wings air dan Susi air.(wan)