Bentrok Antar Keluarga, Pantas Nainggolan Meninggal

Sebarkan:
Polisi masih menyelidiki penyebab pasti meninggalnya Pattas Nainggolan usai  bergumul dengan Jonatan Sianturi.
Polisi masih menyelidiki penyebab pasti meninggalnya Pattas Nainggolan usai  bergumul dengan Jonatan Sianturi.
TAPUT | Berawal dari ejekan terjadi bentrokan antar dua keluarga mengakibatkan satu orang warga, Pattas Nainggolan meninggal dunia.

Kapolres Taput melalui Kasubbag Humas Sutomo Simarare , Senin (26/2) membenarkan meninggalnya Pattas Naingolan warga Dusun Aek Horsik Desa Tordolok Nauli Kecamatan Pahae Jae Taput.

Sutomo menuturkan kronologisnya berawal,  Minggu ( 24/2) sekira pukul 13.30 wib,  ketika itu Mutiara Siregar sedang duduk-duduk di rumahnya.

Tiba-tiba putri kandung korban Pattas Nainggolan, Lilis Nainggolan mengatakan secara berulang kali kearah Mutiara "  Toto Te, Pangallang Te Ni Babi " artinya Toto Taik, Pemakan Taik Babi.

Mendengar perkataan Lilis Nainggolan  yang sudah dalam keadaan kurang waras , Mutiara diam saja.

Namun yang diejek diam saja, Lilis  menjadi marah dan tangannya mengambili beberapa batu dan langsung tangan kanannya  melempari batu tersebut kearah Mutiara.
Melihat lemparan batu tersebut kemudian Mutiara mengelak dan batu tersebut mengenai kaca jendela rumah rumahnya.

Kurang puas dengan perbuatannya, Lilis  kembali melempari atap seng rumah Mutiara sebanyak 2(dua) kali.

Melihat Lilis terus melempari Mutiara mendatangi dan terjadilah pertengkaran diantara mereka berdua hingga saling jambak-jambakan rambut.

Setelah beberapa saat  terjadinya jambak-jambakan kemudian datang Ayah Lilis, Pattas Naingolan (korban)  mendekati Mutiara dan langsung kedua tangannya memukulkan sebatang ranting kayu kearah tubuhnya.

Namun, Mutiara  secara reflek mengelak dan menangkis pukulan kayu yang diarahkan Pattas  dengan tangan kanannya.

Melihat ibunya dianiaya kemudian anak Mutiara Jonatan Sianturi datang langsung mendorong tubuh Pattas (korban) Nkesamping rumah Lina Hutasoit.

Sesampainya disamping rumah Lina, kemudian terjadilah pertengkaran antara keduanya.

Melihat terjadinya pertengkaran tersebut selanjutnya datang beberapa masyarakat sekitar TKP melerai pertengkaran tersebut.

Setelah dilerai selanjutnya korban (Pattas) didudukkan didepan rumahnya.
Beberapa saat korban duduk didepan rumahnya, tiba-tiba korban lemas jatuh pingsan dari kursi duduknya.

Melihat korban jatuh pingsan kemudian saksi Edison Nainggolan dan Dedi Sihombing  membawa korban ke puskesmas Sarulla.


Setelah di periksa,  kemudian pihak puskesmas Sarulla menyatakan korban telah meninggal dunia.

" Setelah dinyatakan meninggal Polisi masih melakukan visum et repertum untuk memastikan penyebab kematiaannya," ungkap Sutomo.

Sutomo mengatakan kasus ini masih tahap penyelidikan dan pengumpulan keterangan saksi-saksi serta jasad korban telah diserahkan kepada pihak keluarga.

" Kita tunggu saja hasil otopsi," ujarnya. (tu-1)
Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar