![]() |
Bupati Karo Terkelin Brahmana SH didampingi Kepala Perindag kab. Karo Almina Bangun, SH tinjau Pasar Rakyat |
KARO | Bupati
Karo Terkelin Brahmana SH didampingi Kepala Perindag kab. Karo Almina Bangun,
SH, Kadis Pertanian Sarjana Purba, Camat Edi Ginting Manik, staf PUPR Hendra
Mitcon Purba, tinjau Pasar Rakyat Jumat (22/2) pukul 15.00 Wib di Desa Munte.
Kedatangan Bupati Karo beserta rombongan sontak disambut
warga yang memakai baju lambang logo Karang Taruna Desa Munte Kecamatan Munte
Kabupaten Karo, meligat kedatangannya warga antusias ingin Bersalaman dengan
Bupati sekaligus mengucapkan terimakasih atas kepedulian Kementrian perdagangan
melalui pemerintah daerah Karo telah memilih Desa Munte sebagai salah satu
dibangun prasarana pasar Rakyat yang selama ini mereka impikan.
Bupati Karo Terkelin Brahmana mengapreisasi selesainya
pasar Rakyat ini sebab pasar rakyat identik dengan istilah zaman dulu pasar
Tradisional, seiring berkembangnya zaman modern, dan perubahan waktu akhirnya,
Pasar Rakyat sangat dibutuhkan.
Kebutuhan tersebut
sebagai sarana distribusi dan memperlancar proses penyaluran barang atau jasa
dari produsen ke konsumen. Pasar Rakyat juga berfungsi mempertemukan penjual
dan pembeli.
Selain itu fungsi pasar
Rakyat juga sebagai sarana promosi hasil pertanian desa munte maupun sekeliling
desa tersebut yang menjadi tempat memperkenalkan dan menginformasikan suatu
barang atau jasa pada konsumen.
"Pasar Rakyat
juga membantu masyarakat desa munte memperlancar penjualan hasil produksi dan
memudahkan memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan serta membantu
menyediakan segala macam barang dan jasa,” kata Terkelin saat di lapangan.
Kadis Perindag Kabupaten Karo Almina Bangun, SH
menyebutkan bahwa pasar rakyat ini dibangun oleh kementrian Perdagangan RI dengan
saat itu menggelontorkan dana TP (tugas pembantuan) sebesar Rp6 miliar.
Dalam prakteknya
dana sebesar 6 miliar tersebut digunakan pembangunan pasar rakyat di desa munte
dengan ukuran 55 m x 23 m, dan jumlah kios terbangun sebanyak 83 kios dengan
ukuran 2 m x 3 m, sedangkan jumlah balai balai sebanyak 117, ukuran 1.5 m x 1
m.
Menurut Almina,
kios yang sudah terbangun 83 kios, sudah ada 61 orang yang berhak menempatinya,
dengan alasan bahwa yang 61orang ini sebelumnya mereka berusaha ditempat yang
baru selesai dibangun tersebut, dulu kita minta kerjasama dan membuahkan kesepakatan
jika sudah selesai pasar rakyat dibangun, maka Mereka diperbolehkan kembali berjualan/berusaha
sesuai haknya.
"Sedangkan sisa
22 kios lagi,yang belum ada pemiliknya maka sesuai dengan ketentuan kedepan
akan kita undi, bagi yang berminat silahkan daftar dan ajukan namun tidak
mengabaikan persyaratan yang disediakan nantinya.Untuk pengoperasian Pasar
Rakyat ini dapat resmi digunakan masyarakat, setelah ada petunjuk dari
Kementrian perdagangan RI. Sesuai informasi yang kita terima dari pihak
Kementrian perdagangan RI rencana oleh Presiden RI Ir. Joko Widodo akan
meresmikan pada tanggal 12 Maret 2019 di Jakarta, tapi ini masih rencana ya,
jika ada perubahan maka kita sampaikan lagi,” pungkasnya (ms.keloko)