![]() |
Aliran buangan Hotel menuju Sungai Belumai |
KUALANAMU |
Sejumlah Hotel berbintang berlokasi tidak jauh dari Bandara Kualanamu, seperti di
Jalan Arteri / Sultan Serdang, diduga membuang limbah ke aliran Sungai Belumai.
Kondisi ini sudah terjadi bertahun-tahun. Namun tetap mulus tanpa ada tindakan
dari intansi terkait.
Warga berharap, hendaknya dilakukan tindakan karena
limbah tersebut dikhawatirkan dapat mencemari lingkungan. Apalagi sungai
tersebut sebagai salah satu sumber kehidupan bagi warga sekitar, khususnya di Dusun
I, Desa Tumpatan Nibung, Kecamatan Batang Kuis.
“Sejak pihak Hotel mengalirkan limbah ke Sungai Belumai.
Warga jadi enggan untuk mandi, cuci, termasuk untuk keperluan kakus (MCK).
Sebab, ditakutkan bisa berdampak dan menimbulkan penyakit,” beber seorang warga
yang enggan dipublikasikan namanya, Rabu (13/2/2019) pagi.
Disoal apa bukti bahwa pihak hotel membuang limbah ke
sungai, sumbe tersebut mengatakna, mereka ada menemukan saluran parit
menghubungkan hotel hingga ke sungai. Dari dalam parit tersebut, saban hari
mengalir air yang aromanya kurang sedap.
“Hal seperti itu, beberapa hotel yang terlihat jelas,
salah satunya Prime Plaza Hotel dan lainnya. Itu terlihat setiap hari limbahnya
dibuang ke sungai melaui saluran paret tersebut,” tuding warga tadi diamini
jirannya.
Pihaknya berharap pemerintah terkait, khususnya Pemkab
Deliserdang melakukan peninjauan. Karena tidak tertutup kemungkikan izin pembuangan
limbah tersebut belum ada. “Kalau tak ada izin, harusnya lakukan penindakan. Kalau
tidak salah, beri penjelasan, sehingga warga tidak was-was seperti saat ini,” terang
sumber tersebut.
Publik Relation Prime Plaza Hotel, Dewi Sartika yang
dikonfirmasi via telpon seluler, Rabu (13/2/2019) sekitar pukul 11.30 wib
membantah tudingan warga tersebut. Katanya, air yang dibuang ke Sungai Belumai dari
saluran parit tersebut menurutnya tidak lagi masuk kategori limbah, melainkan
air yang sudah sangat steril dan tidak bau seperti yang dituduhkan.
Alasan Dewi, sebelum dibuang, mereka sudah ada melakukan proses.
Termasuk melakukan pengelolaan filterisasi limbah dalam tiga tahapan di areal
hotel. “Sehingga air limbah yang terbuang sudah siteril dan tidak berdampak
pada lingkungan lainnya. Bisa kita perlihatkan cara proses penyaringan kalau
diperlukan. Ini semua mungkin karena ketidak pahaman saja,” pungkasnya. (wan)