![]() |
Terkelin saat berbincang-bincang di kedai kopi Purba, Simpang Enam Kabanjahe |
KARO | Gerakan Bupati Karo Terkelin Brahmana untuk memajukan
daerah tercintanya Tanah Karo Simalem. Mulai dari usulan pembangunan jalan
tembus Karo-Langkat, Jalan Tol Medan-Berastagi hingga pembangunan Jalan
Karo-Deli Serdang. Fokus pada pembangunan infrastruktur ini bertujuan untuk
mensejahterakan masyarakatnya. Agar segala produksi hasil pertanian seperti
jagung, jeruk dan tanaman pertanian lainnya berjalan dengan lancar.
Hal ini dikatakan Terkelin saat berbincang-bincang di
kedai kopi Purba, Simpang Enam Kabanjahe dengan beberapa tokoh masyarakat
diantaranya Pt.Em Selamat Ginting, mantan Kadis PU, mantan PNS Karo Jiwa
Tarigan dan dua orang tokoh lembaga budaya adat Karo, Sastra Purba dan Malem
Ukur Ginting serta anggota DPRD Karo Firman Firdaus Sitepu, Rabu (6/2).
“Saya tetap berkomitmen akan memperjuangkan peningkatan
jalan Karo – Deli Serdang. Selain itu juga, daerah kita ini merupakan salah
satu daerah tujuan wisata. Tujuan dan tekad saya memperjuangkan ini hanya demi
kemajuan daerah agar semakin terdepan,” ujar Bupati.
Ia berharap, agar masyarakat Karo juga dapat mendukung
usulan pembangunan jalan tembus tersebut. Karena terwujudnya impian masyarakat
Karo ini tidak semudah yang dibayangkan. Karena Pembukaan jalan
penghubung dari Desa Serdang, Kecamatan Barus Jahe ke Desa Rumah Liang
Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deli Serdang ada beberapa ruas jalan melalui
kawasan hutan konservasi.
“Meskipun begitu, saya akan terus berjuang. Mudah-mudahan
ada dukungan dari pemangku kepentingan lainnya. Semua stakeholder diharapkkan duduk satu meja untuk
mencari solusi demi terwujudnya pembukaan jalan tembus antar kabupaten ini.
Sebab tak sekedar membutuhkan kerjasama dua kabupaten tetapi perlu keterlibatan
banyak pihak,” harap Terkelin.
Ungkapan hati Terkelin, demi memajukan Tanah Karo Simalem
mendapat apresiasi dan dukungan dari masyarakat dari berbagai elemen. “Kami
sangat mendukung adanya niat Pemda Karo memperjuangkan pembangunan jalan tembus
tersebut. Semoga dapat terealisasi, sebab jalan tembus itu sudah ada sejak lama
yang masih berupa jalan setapak. Tinggal bagaimana teknisnya agar terealisasi,
tergantung Bupati Karo dan stakeholder untuk melobi ke pusat. Agar izin
penggunaan kawasan hutan menyatukan jalan Deli Serdang-Karo dapat terwujud,” ujar
Jiwa Tarigan.
Mengamini itu, Sastra Purba juga membenarkan, jika sejak
dulu jalan tembus Deli Serdang-Karo memang sudah ada meskipun masih jalan
setapak. Dan masih ada saksi sejarah yang lebih mengetahui jalan setapak tembus
Deli serdang itu.
“Seingat saya jalan tembus ke Deli Serdang itu bernama
Karo Perlanja Sira. Saksi hidup yang tahu soal itu adalah Matang Purba mantan
pegawai Bappeda era 1979. Untuk itu, lembaga adat Karo sangat setuju jalan ini
diperjuangkan, mengingat zaman dulu sudah ada silaturahmi antar kedua kabupaten
ini yang masih memegang adat budaya seperti Merga Silima, Rakut Sitelu, Tutur
Siwaluh, Perkaden-kaden12 tambah sada,” ujarnya.
Hal senada juga dikatakan mantan Kadis PU Karo, jika
tahun 1979 jalan setapak itu telah diperbaiki Tengteng Ginting saat menjabat
Bupati Deli Serdang tahun 1979 dan Bupati Karo Tampak Sebayang. Jalan setapak
Perlanja Sira tembus Deli Serdang saat itu ditingkatkan menggunakan dana
bantuan luar negeri yaitu Amerika dengan istilah CESS (Computer Engineering,
System and Science). “Setahu saya, dana yang digunakan saat itu sifatnya
terbuka, sehingga diadakan perbaikan dan peningkatan. Buktinya, dana CESS telah
digunakan membangun 2 (dua) jembatan kayu dengan alas pondasi beton,” ujarnya.
Sementara, anggota DPRD Karo Firman Firdaus Sitepu juga
sangat mendukung terobosan Pemda Karo. Dengan terhubungnya dua daerah ini
membuat akses Deli Serdang-Karo menjadi lebih dekat. Apalagi sejarahnya jalan
tersebut sudah pernah ada.
“Maka dari itu, saya selaku DPRD Karo tetap komitmen
mendukung terealisasinya jalan tembus ini. Jadi pemda Karo jangan pernah ragu,
ini semua demi kebaikan Tanah Karo kedepannya,” sebut Firdaus. (ms.keloko)