![]() |
TNI AL lakukan pelacakan terhadap kapal diduga tenggelam di perairan Nias Selatan |
NIAS | Pangkalan TNI AL Nias, bidang Keamanan Laut (Kamla) langsung bergerak cepat pasca kecelakaan yang
menimpa Kapal Nelayan KM Formosa-12 yang diduga tenggelam di kawasan perairan Nias
Selatan, Selasa (5/3/2019).
Keterangan dihimpun redaksi
dari Komandan Unit Intelijen Lanal Nias, Kapten Laut (P) Moh. S. Yusuf,
S.S.T.Han melalui Pasintel Lanal Nias Mayor Marinir Jayusman SH, pihaknya sudah melakukan penelusuran
terhadap informasi kecelakaan laut tersebut.
Diduga kuat, kapal nelayan bagan dengan nama KM Formosa-12 29 GT itu
mengalami kebocoran saat berada di sekitar perairan
Pulau Pini di wilayah kerja Lanal Nias, tepat pada hari Sabtu, 02 Maret 2019 pukul
06.00 WIB.
Kapal itu sendiri
berangkat dari tangkahan ehem Sibolga dengan mengangkut 20 orang nelayan yang
dinakhodai Suadi Situmeang. Hal itu juga diamini si pemilik kapal, Hendri Liono. Katanya,
mereka yang ada di dalam kapal masing-masing bernama Sumaidi
Situmeang (Nahkoda), Ransen Sianipar (KKM), Budi Sianipar, Paung Manalu, Charles Purba, Dharmansyah Sipahutar, Parman Manulang, Jansen Nainggolan, Peres Manurung, Hendry Hot Situmorang, Sapruddin Hutagalung, Hendri P. Hutagalung, Joriman Nainggolan, Fujel H. Nainggolan, Junaidi Gulo, Anto Hutabarat, Candra Silaban, Hlen Ajandra Panggabean, Gusti Silionga, M. Arifin Sitinjak.
Kronologi kejadiannya, pada Sabtu, tanggal 2 Maret 2019, sekitar pukul 11.00 WIB KM. Formosa-12 bertolak dari tangkahan Ehem menuju
Perairan Pulau Pini Kab. Nias Selatan. Kemudian hari Selasa tanggal 05 Maret pukul 05.00
WIB Kapal ikan KM. Usaha Baru-01 (pemilik Hendri Liono) melaksanakan kontak
radio dengan KM. Formosa-12.
Dalam kontak tersebut KM. Formosa-12 meminta tolong dan menyampaikan
kapalnya sudah mau tenggelam karena air sudah masuk ke dalam kapal. Selanjutnya
KM. Usaha Baru-01 berusaha menolong
dengan jarak 2 Mil.
Saat menempuh jarak 1 mil lampu, KM. Formosa-12 padam dan tidak terlihat karena
cuaca buruk. Kemudian KM. Usaha Baru-01 langsung menuju Perairan Pulau Ular untuk
berlindung. Posisi KM. Usaha-01 masih berada di Perairan Pulau ular dan akan
melakukan pencarian menunggu cuaca reda.
Pada hari Selasa tanggal 05 Maret 2019
pukul 06.00 WIB dari keterangan pemilik kapal, Hendra, bahwa KM. Formosa 12 mengalami kebocoran
di sekitar perairan Pulau Pini pada koordinat 00’19” 7.92”N - 98’27’52.26”E.
Menurut petugas pos
pengamatan laut TNI AL, terjadinya kecelakaan laut di
Perairan Pulau Piini Kab. Nias Selatan itu disebabkan oleh cuaca buruk. Sebab, perairan Pantai
Barat Sumatera yang langsung berbatasan dengan Samudera Hindia berpotensi
terjadi kerawanan kejadian laka laut kapal ikan yang disebabkan oleh cuaca
buruk..
“Perairan Pantai Barat Sumatera mempunyai cuaca yang cukup ekstrim dan penting para nelayan melakukan pengecekan cuaca di BMKG saat akan melakukan pelayaran. Kita berharap dengan adanya kejadian ini, agar ada kegiatan sosialisasi terhadap masyarakat nelayan bersinergi dengan instansi maritim terkait tentang keselamatan di laut dan lebih memperhatikan kelengkapan alat keselamatan di laut, khususnya pelampung maupun swam vest,” pinta Pasintel Lanal Nias Mayor Marinir Jayusman SH.
(red)