 |
| Merasa Ditipu, Ratusan Warga Protes KPU Deliserdang |
Lubuk Pakam | Merasa ditipu, ratusan masyarakat sekitar Kecamatan Lubuk Pakam pekerja borongan yang melipat surat suara untuk Pemilihan Umum caleg dan pilpres melakukan aksi protes didepan pintu masuk Gedung Olahraga depan Stadion Baharudin Siregar Lubuk Pakam Deliserdang Senin 25/03/2019.
Aksi protes masyarakat sudah berlangsung sejak siang hari tadi ,ratusan masyarakat bersitegang dengan pihak Kepolisian Polres Deliserdang yang menghadang warga didepan pintu masuk .petugas kepolisian coba meredam aksi protes warga dan berjanji akan menyampaikan aspirasi masyarakat pada pihak KPU .
Khadijah warga Lubukpakam salah satu warga yang melakukan aksi protes mengatakan ia dan teman temannya mengeluhkan murahnya upah melipat surat suara .
"Setelah usai melakukan pelipat saya hanya dapet upah 10 ribu rupiah saja ,biasanya bisa dapet 75 ribuan perorang seperti yang lalu ,saya sudah sering kerja sebagai pelipat surat suara bila musim pemilu ,tapi heran kali ini upahnya sangat murah entah kenapa bisa murah begitu ,ini kami tak mau lagi melipat kami minta upah kami yang 10 ribu itu," keluhnya.
Hal senada juga dikatakan oleh Ita , mereka meminta pihak KPU membayar upah mereka karena sudah tak sesuai dengan kerjanya , hampir seharian kerja tapi upahnya cuma 10 ribu.
Setelah di tenangkan oleh pihak kepolisian yang berjaga akhirnya aksi protes mulai mereda menunggu pihak KPU membayar upah kerja mereka.(wan)
Aksi protes masyarakat sudah berlangsung sejak siang hari tadi ,ratusan masyarakat bersitegang dengan pihak Kepolisian Polres Deliserdang yang menghadang warga didepan pintu masuk .petugas kepolisian coba meredam aksi protes warga dan berjanji akan menyampaikan aspirasi masyarakat pada pihak KPU .
Khadijah warga Lubukpakam salah satu warga yang melakukan aksi protes mengatakan ia dan teman temannya mengeluhkan murahnya upah melipat surat suara .
"Setelah usai melakukan pelipat saya hanya dapet upah 10 ribu rupiah saja ,biasanya bisa dapet 75 ribuan perorang seperti yang lalu ,saya sudah sering kerja sebagai pelipat surat suara bila musim pemilu ,tapi heran kali ini upahnya sangat murah entah kenapa bisa murah begitu ,ini kami tak mau lagi melipat kami minta upah kami yang 10 ribu itu," keluhnya.
Hal senada juga dikatakan oleh Ita , mereka meminta pihak KPU membayar upah mereka karena sudah tak sesuai dengan kerjanya , hampir seharian kerja tapi upahnya cuma 10 ribu.
Setelah di tenangkan oleh pihak kepolisian yang berjaga akhirnya aksi protes mulai mereda menunggu pihak KPU membayar upah kerja mereka.(wan)
