Massa Tim masing-masing Capres bersorak-sorai |
BATANG KUIS | Nonton
bareng debat keempat Capres Jokowidodo dan Prabowo Subianto diselenggarakan di
Hotel Prime Plaza Jalan Arteri Bandara Kualanamu Deliserdang pada Sabtu (30/03/2019)
malam tadi diikuti dua kubu.
Acara yang dihadiri tim pemenangan capres 01 dan tim
pemenangan capres 02 untuk Wilayah Sumatera Utara itu berlangsung meriah yang berlangsung
dari pukul 20.00 wib hingga pukul 23.00 wib.
Acara nonton bareng berlangsung seru yang memaparkan visi
terkait Ideologi, Pertahanan Keamanan, Pemerintahan dan Hubungan Internasional diwarnai
perdebatan dua kubu pendukung masing-masing capres yang memberikan tanggapan
mereka atas tema debat yang disampaikan oleh masing-masing capres 01 dan capres
02.
Berbagai pendapat dilontarkan kedua kubu tim kampanye
capres. Di antaranya tanggapan Ketua Tim Kampanye daerah Kabupaten Deliserdang,
Misnan Aljawi bahwa Jokowi memiliki kinerja luar biasa dan rakyat harus
mendukung untuk kemajuan Indonesia di masa depan.
Katanya lagi, banyak program pembangunan yang macet di
masa presiden sebelumnya dapat diselesaikan oleh Jokowi.Ada 40 lebih program di
antaranya penyelasaian kasus korban Lapindo ditangan jokowi persoalan itu
selesai.
Selain itu, pada pemerintahan Jokowi, pencurian ikan di
laut Indonesia oleh kapal kapal asing berhasil diberantas.Terkait hubungan
dengan luar negeri, justru masa kepemimpinan Jokowi, Indonesia disegani dengan
kebijakan tax amnesti yang sudah diberlakukan.Terkait penguasaan saham freeport,
di masa kepemimpinan Jokowi, Indonesia sudah menguasi mayoritas saham di
perusahaan Amerika itu.
Hal itu ditanggapi oleh Ketua Badan Pemenangan Daerah Sumut,
Gus Irawan Pasaribu yang mengatakan, di zaman Jokowi, rupiah itu mencapai Rp14
ribuan, sedangkan pada masa SBY Cuma Rp12 ribuan. “Selanjutnya soal freefort, saya
kebetulan di komisi VII DPR RI membidangi ini. Tetap saja freeport itu dikuasai
asing yang mengelola kekayaan Indonesia. Dalam debat keempat kali ini kami
beranggapan adalah domain prabowo, karena ia menguasai ilmu pertahanan dan keamanan,”pungkas
Gus Irawan.
Namun hal itu ditanggapi Misnan dengan menyebutkan kalau
terkait dolar naik itu adalah hal yang dialami dunia. Dan dalam waktu singkat
Jokowi juga kini mampu menstabilkannya, hingga saat ini tak ada lagi pembahasan
terkait dolar naik.
Gus Irawan juga menanggapi terkait hubungan internasional.
“Bagaimana saya akan yakin saat ini hubungan Internasional kita bisa kuat kalau
Presiden kita Joko Widodo selama 4,5 tahun memimpin tidak pernah sekalipun
hadir langsung di sidang umum PBB? Padahal itu adalah kesempatan kita untuk
mengambil posisi yang bagus sekaligus juga untuk melakukan kemudian lobi lobi
diplomasi kepada pimpinan-pimpinan dunia yang menjadi pemimpin di PBB. Kami
berharap Presiden Jokowi mestinya bisa hadir dalam pertemuan PBB tersebut dan
membawa Indonesia berpengaruh di dunia Internasional. Namun disesalkan selama
4,5 tahun ini disia siakan. Saya kira tidak bisa berharap akan itu,” ungkapnya.
Sementara itu, Sofyan Nasution dari Partai Perindo, Caleg
DPRD Sumut yang merupakan sekretaris Tim Kampaye Daerah Kabupaten Deliserdang menanggapi
pendapat yang disampaikan oleh Gus Irawan pada publik yang hadir.
“Saya setuju dengan tanggapan Gus Irawan 4,5 tahun Jokowi
tak pernah menghadiri sidang PBB. Namun jangan lupa, calon Presiden Prabowo
boleh masuk ke Amerika apa tidak?” ujar Sopian yang disambut riuh sorakan massa
pendukung capres 01.
Katanya lagi, sampai hari ini Prabowo tidak bisa masuk Amerika.
Tapi walaupun Jokowi tidak hadir di sidang PBB, kita tau ada sejarah bahwa
diplomat-diplomat muda yang dihadirkan dalam kegiatan sidang itu dapat mewakili
negara kita dan bisa membuat bangga.
“Silakan lihat di geogle atau youtube, artinya Presiden
Jokowi memberikan kesempatan pada orang muda hadir di kegiatan itu. Bukan diri
dia sendiri. Entah gimana kalau Prabowo jadi presiden, apa boleh masuk Amerika
atau tidak?” pungkas Sopian.
Hal ini ditanggapi oleh Gus Irawan, bahwa banyak orang
yang tidak berani masuk Amerika, termasuk di kubu Jokowi, di antaranya Wiranto dan
Hendropriyono. “Saya harus jujur karena latar belakang keduanya berbeda. Yang
satu pengusaha dan yang satu militer. Tetapi saya kira objek vital menurut Prabowo
betul-betul tidak boleh ada unsur asing di dalamnya. Namun karena Jokowi
dasarnya pengusaha, semua mau didatangkannya. Sekarang banyak sekali kebijakan
169 negara bebas visa. Coba sekarang banyak orang asing yang turis visanya tetapi
menjadi tenaga kerja dan buruh di Indonesia. Bayangkan kalau pelabuhan dan
lapangan udara itu dikelola oleh asing, akan makin banyak orang asing masuk dan
mengambil pekerjaan yang ada di Indonesia seperti yang ada saat ini. Saya
mengambil contoh di Proyek Pembakit Listrik Paluh Kurau Hamparan Perak Deliserdang
itu. Mayoritas kontraktornya dari Cina dan tukang masaknya juga dari Cina. Gali
lobang saja dari Cina,” kata Gus Irawan.
Hal ini ditanggapi oleh Sopian, kalau orang asing yang
kerja di Indonesia itu ada kapasitas dan skillnya. Jumlahnya juga sangat
sedikit. Sedangkan berita hoax yang disebarkan oleh oknum tak bertanggung jawab
di medsos itu hanya menakut-nakuti dan bermaksud membuat kekacauan pada
masyarakat.
Amatan wartawan, ratusan orang massa pendukung masing-masing
Capres yang hadir di acara itu berasal dari Kota Medan dan Deliserdang. Turut
juga dihadiri Ketua Badan Pemenangan Daerah (BPD) Prabowo –Sandi Propinsi Sumatera
Utara Gus Irawan Pasaribu, Ketua Tim Kampanye Daerah Jokowi –Ma’ruf Kabupaten
Deliserdang Misnan Aljawi, Ketua Bawaslu Deliserdang Ali Sitorus dan ratusan
masa pendukung masing masing calon presiden.
Kegiatan berlangsung seru dengan teriakan yel yel masing
masing pendukung capres. Nonton bareng debat capres, kegiatan berlangsung aman
dan kondusif meski sempat terjadi perdebatan yang sengit antara masing masing
masa dari tim pemenangan pendukung Capres 01 Jokowi dan Capres 02 Prabowo.
Pada puncaknya kedua kubu tim pemenangan capres Jokowi
maupun tim pemenangan capres Prabowo mengaku semakin mantap untuk
memperjuangkan dukungan mereka pada masing masing capres untuk meraih suara
terbanyak di Propinsi Sumatera Utara.(wan)