Kualanamu - Dampak mahalnya harga tiket pesawat untuk penerbangan domestik dari Bandara Internasional Kualanamu, Deliserdang menuju Jakarta dan daerah lain sangat berpengaruh.
Kebijakan sepihak maskapai ini membuat pemerintah tak berdaya mengatasi harga tiket penerbangan domestik yang hingga kini tetap mahal. Sementara untuk tiket Internasional bisa relatif normal.
Masyarakat Sumatera Utara sangat kecewa saat ini dengan kebijakan pemerintah dalam menangani transportasi udara, untuk bisa melakukan perjalanan warga Sumatera Utara terpaksa menyiasati dengan pergi dulu ke Singapura atau Malaysia untuk menghemat biaya karena dari penerbangan Internasional harga tiket jauh lebih hemat dari pada melakukan penerbangan domestik langsung dari Kualanamu ke Jakarta.
“Ke Jakarta dari Malaysia bisa berhemat 600 ribuan dari pada langsung dari Kualanamu langsung ke Jakarta ,”pungkas Ridwan, salah seorang penumpang di bandara KNIA, Selasa (07/05/19).
Sebelumnya Anggota Komisi V DPR RI Anton Sihombing saat di mintai tanggapan menyebutkan dirinya prihatin jika saat ini pemerintah memang tak berdaya mengatasi mahalnya harga tiket domestik , mestinya ada ketegasan pemerintah dalam mengatasi mahalnya harga tiket domestik kenapa penerbangan internasional bisa jauh lebih murah ini memalukan.
Kinerja Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi perlu dipertanyakan kemampuannya mengatasi hal ini.
“Harga tiket domestik mahal menjadi gejolak ekonomi dimasyarakat luas , dan kalau maslah tiket saja harus presiden yang turun tangan ini memalukan apa kerja regulasi dan menteri Menteri nya,” pungkasnya.
Sementara itu humas Bandara Kualanamu, Wisnu Budi Setianto mengatakan mereka tak mencampuri urusan harga tiket mahal, itu kewenangan maskapai dan regulator.
“ PT Angkasa Pura II saat ini fokus pada pembenahan fasilitas layanan penumpang tujuannya agar lebih optimal , memang dampak dari sepinya penumpang sangat terasa pada daya beli masyarakat di bandara KNIA ,”pungkasnya .( wan ).
“Ke Jakarta dari Malaysia bisa berhemat 600 ribuan dari pada langsung dari Kualanamu langsung ke Jakarta ,”pungkas Ridwan, salah seorang penumpang di bandara KNIA, Selasa (07/05/19).
Sebelumnya Anggota Komisi V DPR RI Anton Sihombing saat di mintai tanggapan menyebutkan dirinya prihatin jika saat ini pemerintah memang tak berdaya mengatasi mahalnya harga tiket domestik , mestinya ada ketegasan pemerintah dalam mengatasi mahalnya harga tiket domestik kenapa penerbangan internasional bisa jauh lebih murah ini memalukan.
Kinerja Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi perlu dipertanyakan kemampuannya mengatasi hal ini.
“Harga tiket domestik mahal menjadi gejolak ekonomi dimasyarakat luas , dan kalau maslah tiket saja harus presiden yang turun tangan ini memalukan apa kerja regulasi dan menteri Menteri nya,” pungkasnya.
Sementara itu humas Bandara Kualanamu, Wisnu Budi Setianto mengatakan mereka tak mencampuri urusan harga tiket mahal, itu kewenangan maskapai dan regulator.
“ PT Angkasa Pura II saat ini fokus pada pembenahan fasilitas layanan penumpang tujuannya agar lebih optimal , memang dampak dari sepinya penumpang sangat terasa pada daya beli masyarakat di bandara KNIA ,”pungkasnya .( wan ).