Informasi dihimpun wartawan di lokasi, penemuan mayat pria yang berprofesi sebagai pemulung itu pertama sekali diketahui oleh warga sekitar yang kebetulan melintas di lokasi. Saat itu warga mendapati tubuh korban dalam posisi telungkup tepat di pinggir rel perlintasan kereta api Jalan Bantan.
Selain itu kepala korban juga terluka dan berdarah, serta tangan kiri patah. Di sekitar jasad korban terdapat ranting-ranting pohon bambu. Warga yang belum diketahui identitasnya itu langsung melaporkannya ke warga lainnya dan diteruskan kepada keluarga Pulung. Abang almarhum tiba di lokasi, dan tak lama pergi guna memberitahukan ke keluarganya yang lain.
Hingga 2 jam lebih jasad korban menjadi tontonan warga. Akhirnya warga berinisiatif melaporkannya ke Polsek Percut Sei Tuan. Tak lain petugas Lantas tiba di lokasi. Di saat bersamaan dua adik perempuan korban datang dan langsung menangis histeris. Setelah itu adik korban pulang ke rumah untuk memberitahukannya ke ibu mereka.
Beberapa menit kemudian ibu korban, Boru Sidauruk datang dengan pandangan kosong. Ia menghampiri anaknya dengan posisi jongkok dan membangunkan anaknya. Boru Sidauruk juga memegangi tubuh korban, dan ternyata sudah kaku.
Selanjutnya jasad korban dievakuasi ke Instalasi Jenazah RSU Dr Pirngadi Medan dengan menggunakan mobil patroli untuk keperluan visum.
Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Subroto yang dikonfirmasi lewat telepon selulernya mengatakan dugaan sementara korban tewas akibat disambar kereta api. (jo)
Selain itu kepala korban juga terluka dan berdarah, serta tangan kiri patah. Di sekitar jasad korban terdapat ranting-ranting pohon bambu. Warga yang belum diketahui identitasnya itu langsung melaporkannya ke warga lainnya dan diteruskan kepada keluarga Pulung. Abang almarhum tiba di lokasi, dan tak lama pergi guna memberitahukan ke keluarganya yang lain.
Hingga 2 jam lebih jasad korban menjadi tontonan warga. Akhirnya warga berinisiatif melaporkannya ke Polsek Percut Sei Tuan. Tak lain petugas Lantas tiba di lokasi. Di saat bersamaan dua adik perempuan korban datang dan langsung menangis histeris. Setelah itu adik korban pulang ke rumah untuk memberitahukannya ke ibu mereka.
Beberapa menit kemudian ibu korban, Boru Sidauruk datang dengan pandangan kosong. Ia menghampiri anaknya dengan posisi jongkok dan membangunkan anaknya. Boru Sidauruk juga memegangi tubuh korban, dan ternyata sudah kaku.
Selanjutnya jasad korban dievakuasi ke Instalasi Jenazah RSU Dr Pirngadi Medan dengan menggunakan mobil patroli untuk keperluan visum.
Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Subroto yang dikonfirmasi lewat telepon selulernya mengatakan dugaan sementara korban tewas akibat disambar kereta api. (jo)
