Kualanamu - Dampak mahalnya harga tiket pesawat untuk penerbangan domestik dari Bandara Kualanamu menuju daerah lain sangat berpengaruh dengan sejumlah ekonomi usaha masyarakat di Sumatera Utara. Selain menurunkan minat wisatawan pecinta pariwisata juga berdampak sangat buruk pada industri lainnya diantaranya bisnis perhotelan, restoran, UMKM, transportasi darat, bisnis jasa pengiriman barang kargo dan lainnya.
Kebijakan sepihak maskapai ini membuat pemerintah melalui regulasinya tak berdaya, harga tiket domestik tetap di jual mahal. Sementara untuk tiket Internasional masih tetap stabil.
Masyarakat sangat heran dan kecewa saat ini dengan kebijakan pemerintah dalam menangani transportasi udara. Untuk bisa melakukan perjalanan, warga Sumatera Utara harus menyiasati dengan pergi dulu keluar Negeri seperti Singapura atau Malaysia untuk menghemat biaya karena dari penerbangan Internasional harga tiket jauh lebih hemat dari pada melakukan penerbangan domestik.
Anggota Komisi V DPR RI, Anton Sihombing saat di mintai tanggapan Senin (06/05/19) tak menampik jika saat ini pemerintah memang tak berdaya mengatasi mahalnya harga tiket domestik, mestinya ada ketegasan pemerintah dalam hal ini dan Komisi V DPR RI sudah memantau dan melakukan investigasi atas hal ini dan pada tanggal 8 Mei nanti pihaknya memanggil perwakilan maskapai dan pemerintah untuk mempertanyakan masalah ini.
"Saya keras akan meminta alasan yang kongkrit dari maskapai mengapa masyarakat saat ini disulitkan ,mengapa layanan penerbangan internasional bisalebih murah ,bagaimana warga Sumatera Utara harus terbang dulu ke Singapura atau Malaysia untuk Kejakarta karena harga tiket pesawat jauh lebih murah ,ini memalukan bagi bangsa kita ," ucap Anton.
Ketika ditanya apakah kinerja Menteri perhubungan Budi Karya Sumadi bisa dievaluasi karena tidak mampu mengatasi gejolak ekonomi yang disebabkan harga tiket mahal, Anton tak menutup kemungkinan tersebut dan Komisi V DPR RI sesuai bidangnya punya kewenangan memberikan rekomendasi demi kebaikan dan kesejahteraan masyarakat.
Anton Sihombing berharap pada arus mudik momen perayaan Idul Fitri nanti harga tiket domestik bisa terjangkau masyarakat .(wan).
Anggota Komisi V DPR RI, Anton Sihombing saat di mintai tanggapan Senin (06/05/19) tak menampik jika saat ini pemerintah memang tak berdaya mengatasi mahalnya harga tiket domestik, mestinya ada ketegasan pemerintah dalam hal ini dan Komisi V DPR RI sudah memantau dan melakukan investigasi atas hal ini dan pada tanggal 8 Mei nanti pihaknya memanggil perwakilan maskapai dan pemerintah untuk mempertanyakan masalah ini.
"Saya keras akan meminta alasan yang kongkrit dari maskapai mengapa masyarakat saat ini disulitkan ,mengapa layanan penerbangan internasional bisalebih murah ,bagaimana warga Sumatera Utara harus terbang dulu ke Singapura atau Malaysia untuk Kejakarta karena harga tiket pesawat jauh lebih murah ,ini memalukan bagi bangsa kita ," ucap Anton.
Ketika ditanya apakah kinerja Menteri perhubungan Budi Karya Sumadi bisa dievaluasi karena tidak mampu mengatasi gejolak ekonomi yang disebabkan harga tiket mahal, Anton tak menutup kemungkinan tersebut dan Komisi V DPR RI sesuai bidangnya punya kewenangan memberikan rekomendasi demi kebaikan dan kesejahteraan masyarakat.
Anton Sihombing berharap pada arus mudik momen perayaan Idul Fitri nanti harga tiket domestik bisa terjangkau masyarakat .(wan).