Harga Karet di Palas Rp 8.500/Kg, Petani Mulai Bergairah

Sebarkan:
Satu petani karet di Kabupaten Palas, H. Dirham Hasibuan./
PALAS|Sejumlah petani karet yang masih bertahan menderes kebun karetnya di tengah harga jual getah karet yang belum stabil, kini mulai bergairah. Pasalnya, minggu ini harga jual getah karet di tingkat petani di daerah ini naik berada di kisaran harga Rp 7.700 sampai Rp 8.500 perkilogramnya.

Kepada wartawan, Senin (17/06/2019), H. Dirham Hasibuan, satu petani karet di Desa Ujung Batu Kecamatan Sosa menyebutkan, saat ini harga jual getah karet di tempatnya sudah naik dari kondisi penjualan getah karet pada pekan sebelumnya.

"Kemarin, hari Minggu (15/06/2019), saya jual getah karet saya sebanyak 100 kilogram, harganya sudah Rp 8.500 perkilo. Itu untuk getah karet putih. Untuj getah karet tatal (kotor-red) harganya Rp 7.700 perkilo," jelas H. Dirham.
"Pada minggu sebelumnya, atau sebelum lebaran, harga jual getah karet masih rendah, yakni di kisaran Rp 6.500 sampai Rp 7.500 perkilonya. Alhamdulillah, minggu ini bisa naik dan diharapkan ke depan harganya bisa naik lagi," katanya.

Disebutkan dia, luas kebun karet miliknya sast ini seluas 3 hektare, sekali membangkit getah karet bisa dapat sebanyak 100 kilogram setiap tiga hari sekali. "Maklumlah, kondisi kebun karet saya sudah tua dan kurang perawatan karena harganya belum stabil," ujarnya.

"Kami sangat berharap, kiranya pemerintah dapat segera memperbaiki kondisi harga getah karet di tingkat petani. Harapannya harganya bisa bertahan Rp 10.000 perkilo, sehingga petani karet bisa memupuk kebun karetnya, agar hasil panennya bisa meningkat," pintanya.

Sementara, informasi dihimpun dari Nurdin Nasution, petani karet di Desa Ujung Batu IV, Kecamatan Hutaraja Tinggi (Huragi) membenarkan, kondisi harga jual karet di tingkat petani sudah naik.

"Tapi, karena kondisi desa kami di pedalaman, harga jual getah karet masih terbilang murah. Saat ini, harga jual getah karet di tingkat petani di kisaran harga Rp 6.500 sampai Rp 6.800 perkilonya. Soalnya, biaya transport ke dalamnya tinggi," ungkapnya.

"Kalau sebelumnya, harga jual getah karet di desa kami masih berada di harga Rp 5.800 sampai Rp 6.300 perkilonya. Soalnya, jarak tempuh dari jalan poros (jalan lintas-red) ke desa kami jauh, berkisar 12 kilometer, dengan kondisi jalan yang masih buruk sebagian besarnya," jelasnya.

Tentulah berbeda dengan harga getah karet milik petani karet yang berdomisili di dekat jalan lintas, kata Nurdin, yang mengaku memiliki kebun karet seluas satu hektare, yang setiap tiga hari sekali dibangkit dapat 35 kilogram getah karet. (pls-1)

Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar